Liputan6.com, Dablo - Sejumlah pria bersenjata dilaporkan menembak mati enam orang yang sedang beribadah di gereja Katolik di Burkina Faso bagian utara pada Minggu, 12 Mei 2019 pagi.
Dikutip dari laman BBC, Senin (13/5/2019), menurut laporan dari petugas kepolisian, jumlah pria bersenjata itu mencapai 20 hingga 30 orang.
Baca Juga
Advertisement
Setelah melakukan serangan brutal, mereka lalu membakar gereja. Wali Kota Dablo di Burkina Faso, Ousmane Zongo mengatakan, warga yang sedang melakukan ibadah di gereja tersebut seketika panik dan meninggalkan tempat ibadah.
"Orang-orang bersenjata masuk ke gereja Katolik ... Mereka mulai menembak ketika jemaat berusaha melarikan diri," ujar Zongo.
Sementara itu, seorang saksi mata lain mengatakan, usai melakukan penembakan para pelaku langsung membakar gereja.
"Ada kira-kira puluhan orang yang mengendarai sepeda motor," kata saksi mata.
"Mereka memerintahkan semua jemaat untuk tiarap di lantai dan membunuh enam orang sebelum membakar gereja," tambahnya.
Para penyerang itu juga membakar toko-toko yang terletak dekat gereja sebelum meninggalkan tempat itu.
Insiden penembakan brutal di Burkina Faso terjadi sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat. Sejauh ini belum diketahui dalang di balik serangan ini.
Serangan Gereja di Sri Lanka
Sebelumnya, serangan di gereja beberapa waktu lalu terjadi di Sri Lanka. Sekitar 250 orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden yang terjadi pada 21 April 2019 tersebut.
Tujuh pelaku bom bunuh diri menyerang dua gereja Katolik dan satu gereja Protestan serta tiga hotel mewah pada Minggu Paskah 21 April 2019.
Kelompok ISIS mengaku bertanggungjawab sebagai dalanng serangan itu, yang diyakini dilakukan oleh kelompok lokal, National Thowheed Jamath (NTJ).
Sebagian besar gereja di luar Kolombo telah memulai kembali layanan reguler dari pekan lalu, tetapi di bawah pengamanan ketat yang disediakan oleh polisi setempat.
Advertisement