Usai Liga Inggris, Guardiola Tantang Manchester City Cetak Sejarah Treble Winner

Manchester City berpeluang mencetak sejarah dengan memenangkan seluruh kompetisi domestik, yakni Liga Inggris, Piala Liga, dan Piala FA.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 13 Mei 2019, 09:45 WIB
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengangkat trofi Liga Inggris 2018-19. Manchester City mengalahkan Brighton 4-1 untuk memenangkan Liga Inggris musim ini. (Foto AP / Frank Augstein)

Liputan6.com, Manchester - Manchester City sudah memenangkan dua gelar pada musim ini, yakni Liga Inggris dan Piala Liga. Kini, pasukan Pep Guardiola berpeluang memenangkan trofi ketiga, yakni Piala FA.

Syaratnya, Manchester City harus mengalahkan Watford pada laga final Piala FA yang bakal dimainkan pada 18 Mei 2019. Jika menang, maka The Citizens menjadi tim pertama yang memenangkan seluruh kompetisi domestik.

Manchester City juara Liga Inggris usai menang 4-1 atas Brighton & Hove Albion di The American Express Community Stadium, Minggu (12/5/2019) malam WIB. Hasil itu membuat Sergio Aguero dan kolega kokoh di puncak klasemen dengan 98 poin, atau unggul satu angka dari Liverpool.

Sementara Piala Liga dimenangkan Manchester City pada Februari lalu. Saat itu, Manchester City mengalahkan Chelsea melalui drama adu tendangan penalti dengan skor 4-3.

Kini, gelar Piala FA jadi bidikan Guardiola berikutnya. "Tidak ada tim di Inggris yang pernah melakukannya sebelumnya. Kami memiliki kesempatan. Kami harus fokus pada pertandingan ini," katanya.

"Piala FA bukanlah trofi yang mudah untuk dicapai atau sampai ke final. Kami akan pergi ke stadion megah di Wembley untuk memenangkannya," tegas juru taktik Manchester City asal Spanyol itu.

 

 


Tim Terbaik Sepanjang Masa

Manajer Manchester City Pep Guardiola dan para pemainnya merayakan sukses meraih gelar juara Liga Inggris 2018-19. (AP Photo/Frank Augstein)

Musim lalu, Manchester City menjuarai Liga Inggris dengan meraih 32 kemenangan dan mengumpulkan 100 poin. Sementara musim ini, The Citizens kembali mencatat 32 kemenangan tapi hanya mengantongi 98 poin.

Ditanya apakah ini berarti Manchester City dianggap sebagai tim terbaik Liga Inggris sepanjang masa, Guardiola menegaskan hanya waktu yang akan membuktikannya.

"Saya selalu memiliki teori ini, itu sama di Barcelona - ketika saya berada di sana, itu adalah tim terbaik yang pernah ada atau apa pun," ucapnya.

"Jika dalam 10, 15, 20 tahun orang berbicara tentang tim ini, itu karena kami adalah tim yang sangat baik. Ini seperti buku-buku, seperti film ketika mereka mempertahankan berlalunya waktu. Setelah 25 tahun orang-orang menonton film yang sama atau baca buku yang sama [jika bagus]."

"Jika dalam 15, 20 tahun orang mengatakan ada satu periode, orang-orang ini mendapat banyak poin, tetapi mereka bermain dengan sangat baik, itu karena kami layak bersama Manchester United, Liverpoo, Chelsea atau Arsenal. Saya pikir sekarang bukan waktunya," tegas Guardiola.

 


Mentalitas

Guardiola merefleksikan mentalitas telah membantu timnya untuk memenangkan gelar Liga Inggris musim ini. "Pesaing besar tidak pernah puas," ujarnya. "Perasaan itu tidak pernah cukup.

"Di tenis, atlet-atlet besar, di bola basket, di golf yang mereka inginkan semakin banyak. Itulah mengapa yang kedua, menang secara berturut-turut, menunjukkan kepada saya hal semacam ini."

"Itu menunjukkan kepada saya apa yang telah mereka lakukan dengan 100 poin (musim lalu) tidak cukup. Itu bisa cukup tapi kami melakukannya [menjadi lebih baik]. Itulah mengapa kami juara," tandas mantan pelatih Barcelona itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya