Liputan6.com, Karachi - Ketika matahari mulai tenggelam di bulan suci Ramadan, sejumlah orang langsung membagikan makanan dan minuman tradisional di sejumlah titik di jalan utama kota Karachi, sementara yang lain menggelar tikar plastik besar di jalan setapak sambil mengisi makanan di tasnya.
Pengendara mobil menepi dengan cepat dan bergabung dengan kerumunan kecil itu. Orang-orang dari segala usia mau berkumpul di sekitar jalan atau menempati tikar plastik yang telah disediakan, demikian dikutip dari laman yenisafak.com, Senin (13/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ketika panggilan untuk salat magrib dan suara azan bergema, mereka mulai berbuka puasa.
Kelompok sukarelawan ini tiap tahun selalu memberikan paket makanan dan air botolan serta jus kepada orang-orang yang berpuasa. Terlebih bagi mereka yang sedang berada di kendaraan dan angkutan umum.
Setiap Ramadan, ratusan tenda selalu didirikan di sudut-sudut jalan kota oleh komunitas Sikh. Tujuannya untuk membantu penduduk setempat, para gelandangan, pedagang, tukang becak, sopir taksi, buruh, pengemis untuk berbuka puasa dikondisi macetnya jalanan.
Dalam waktu singkat, tradisi semacam ini diadopsi oleh sejumlah kota lain termasuk ibu kota Islamabad.
Ada banyak badan serta relawan yang melakukan aksi serupa. Mereka membuka tenda dan tikar bagi masyarakat yang berpuasa di pinggir jalan memberi jalan selama bulan puasa.
"Ini adalah tahun keenam saya untuk berbuka puasa di sini," kata Abdul Hameed, seorang pengungsi Afghanistan.
Dia diajak bersama rekan-rekannya yang lain untuk bekerja sebagai pemulung di distrik timur kota yang jauh dari tempat tinggalnya, dan tidak mampu membeli iftar.
"Sebagian besar, kami tidak dapat tiba di rumah tepat waktu karena kemacetan lalu lintas. Ini (makanan saat Ramadan) telah menjadi solusi bagi kami untuk berbuka puasa," tambahnya.
Bisa Hemat Uang
Orang-orang yang berpuasa disajikan makanan lezat tradisional -- termasuk samosa (kue gurih segitiga goreng yang diisi dengan kentang dan rempah-rempah), pakora (makanan ringan pedas goreng yang dibuat dari tepung gram), fruit chaat atau buah chaat, kurma, dan jus.
Untuk makan malam, Biryani (campuran nasi dan daging pedas) adalah hidangan favorit rakyat Karachi.
"Setidaknya di bulan Ramadan, perut kita penuh," kata Hameed dengan nada yang lebih ringan ketika rekan-rekannya tertawa keras.
Abdullah, seorang pengemudi becak adalah pengunjung tetap lainnya di jalanan ini selama bulan Ramadan.
"Sulit bagi saya untuk pulang dan berbuka puasa. Di sini, saya mendapatkan makanan yang baik dan cukup, dan menghemat uang sehingga bisa untuk keluarga saya," katanya.
Advertisement