Jakarta - Manchester City sukses jadi kampiun Liga Inggris musim ini. The Citizen menyingkirkan Liverpool dalam persaingan intens, khususnya dalam beberapa bulan terakhir.
Ini adalah kemenangan kedua Manchester City secara beruntun alias back-to-back di Premier League. Man City berhasil mempertahankan gelar yang digapai musim lalu.
Tak banyak klub yang bisa mencatatkan prestasi semacam ini. Faktanya, Man City jadi satu-satunya klub yang mampu mencatatkan prestasi itu dalam satu dekade terakhir, atau sejak klub satu kota, Manchester United memenangi tiga musim beruntun, dari 2006-2007 hingga 2008-2009.
Baca Juga
Advertisement
Man City menyegel gelar dalam laga pamungkas musim ini dengan mengalahkan tim tuan rumah, Brighton, di The American Express Community Stadium, Minggu malam WIB (12/5/2019).
Man City sempat tertinggal lewat gol Murray menit ke-27, namun satu menit berselang, Sergio Aguero menyamakan skor jadi 1-1. Setelah itu, keran gol The Citizen mengalir deras, masing-masing lewat Aymeric Laporte menit ke-38, Riyad Mahrez 63', dan Ilkay Gundogan 72'.
Secara khusus, kemenangan atas Brighton itu jadi kemenangan ke-14 secara beruntun yang dibukukan Man City sepanjang musim ini. Tak dimungkiri, pencapaian itu jadi satu di antara kunci Man City memenangi gelar musim ini.
Lantas, apa lagi yang jadi kunci lain kemenangan Manchester City sehingga bisa mempertahankan gelar Premier League dari ancaman Liverpool musim in? Berikut lima kunci tersebut, seperti dilansir Bola.com dari Marca.
Sumber: Marca
14 Kemenangan Beruntun
Tak ada yang membantah, kemenangan dalam 14 laga terakhir tanpa putus, jadi satu di antara kunci yang membuat Manchester City bisa mengakhiri musim ini dengan raihan gelar.
Man City kali terakhir kalah pada 29 Januari 2019 saat melawan Newcastle.
Lebih lanjut, pasukan Jurgen Klopp ini memenangi 18 dari 19 laga terakhir mereka. Hasilnya, Vincent Kompany dkk mampu mengumpulkan 54 dari maksimal 57 poin.
Advertisement
Performa Raheem Sterling
Satu pemain yang pantas mendapat sorotan dan punya kontribusi nyata dalam raihan gelar Manchester City di Premier League musim ini adalah Raheem Sterling.
Pemain internasional Inggris ini mencetak 17 gol dan menciptakan 10 assist. Penampilannya itu membuatnya memenangi gelar pemain muda terbaik musim ini.
Penampilan Sterling ini diyakini cukup penting buat timnya dan Sterling termasuk kunci dalam kampanye City yang impresif musim ini.
Kebangkitan Bernardo Silva
Bersama rekan satu timnya, Sergio Aguero dan Sterling, Bernardo Silva jadi salah seorang pemain terbaik Man City sepanjang musim ini. Kendati, penampilan pertamanya di City dianggap di bawah standar.
Silva mencoba mengambil “keuntungan” dari cedera yang dialami Kevin de Bruyne. Pemain internasional Belgia itu dianggap belum bisa kembali performa terbaik serta menampilkan konsistensi mengingat cedera yang menimpanya. Akhirnya, Silva muncul mengisi kekosongan yang ditinggalkan de Bruyne.
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memuji kontribusi Silva sepanjang kampanye musim ini dan melabelinya sebagai Pemain Terbaik Premier League 2018-2019, lebih dari Virgil van Dijk, yang justru memenangi penghargaan itu.
Advertisement
Ilkay Gundogan Bebas Cedera
Pemain Jerman ini tampil dalam 31 pertandingan, 23 di antaranya ia turun sebagai starter dan mencetak enam gol. Dia dianggap berhasil menggantikan Fernandinho saat diminta dan memenangi kepercayaan Guardiola untuk jadi motor penggerak pasukan Citizen.
21 Gol Aguero
Setiap tim yang berambisi menjadi juara harus punya modal berupa ketajaman striker dan Manchester City diyakini sudah mendapatkan amunisi itu beberapa waktu lalu dalam diri Sergio Aguero.
Pemain internasional Argentina ini mencetak 21 gol musim ini, sama seperti musim lalu. Torehan 21 gol musim ini tersebut, membuat Aguero berhasil mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim, untuk lima musim secara beruntun.
Terbaru, ia menunjukkan ketajamannya pada saat krusial, dengan mencetak gol penyeimbang skor jadi 1-1 saat melawan Brighton. Gol itu jadi pembuka keran gol City yang akhirnya mengantarkan mereka jadi juara.
Baca Juga
Lawan Selalu Tampil Maksimal saat Hadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Ada Apa?
Justin Hubner Alami Gegar Otak dan Harus Istirahat Sebulan, Pastikan Tak Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024
Untuk Ungguli Myanmar di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Perlu Menang Telak melawan Filipina Karena Ini
Advertisement