Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menunggu panggilan penyidik saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5/2019). Marzuqi diperiksa sebagai tersangka terkait suap dalam putusan atas praperadilan dugaan korupsi penggunaan dana bantuan parpol di PN Semarang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menunggu panggilan penyidik saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5/2019). Marzuqi diperiksa sebagai tersangka terkait suap dalam putusan atas praperadilan dugaan korupsi penggunaan dana bantuan parpol di PN Semarang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menunggu panggilan penyidik saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5/2019). Marzuqi diperiksa sebagai tersangka terkait suap dalam putusan atas praperadilan dugaan korupsi penggunaan dana bantuan parpol di PN Semarang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menunggu panggilan penyidik saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5/2019). Marzuqi diperiksa sebagai tersangka terkait suap dalam putusan atas praperadilan dugaan korupsi penggunaan dana bantuan parpol di PN Semarang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menunggu panggilan penyidik saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5/2019). Marzuqi diperiksa sebagai tersangka terkait suap dalam putusan atas praperadilan dugaan korupsi penggunaan dana bantuan parpol di PN Semarang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menunggu panggilan penyidik saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5/2019). Marzuqi diperiksa sebagai tersangka terkait suap dalam putusan atas praperadilan dugaan korupsi penggunaan dana bantuan parpol di PN Semarang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi menunggu panggilan penyidik saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5/2019). Marzuqi diperiksa sebagai tersangka terkait suap dalam putusan atas praperadilan dugaan korupsi penggunaan dana bantuan parpol di PN Semarang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)