Bau Durian Picu Evakuasi Pengunjung di Perpustakaan University of Canberra

Gara-gara bau durian, perpustakaan University of Canberra di Australia harus melaksanakan evakuasi total pengunjung.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 13 Mei 2019, 14:04 WIB
Ilustrasi durian (AFP)

Liputan6.com, Canberra - Gara-gara bau durian, perpustakaan University of Canberra di Australia harus melaksanakan evakuasi total pengunjung pada pekan lalu.

Jumat 10 Mei 2019, tim pemadam kebakaran dan penyelamat di Canberra menanggapi seruan "aroma gas yang kuat" di dalam perpustakaan universitas.

Perpustakaan dievakuasi, dan layanan darurat mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kru bahan berbahaya sedang menyisir bangunan dan melakukan "pemantauan atmosfer".

Dalam satu jam, sumber bau busuk telah ditemukan.

"Petugas pemadam kebakaran telah menyelesaikan pencarian bangunan dan menemukan sumber bau," bunyi pernyataan bijaksana dari departemen layanan darurat Canberra, seperti dilansir The Guardian, Senin (13/5/2019).

"Perpustakaan sekarang sedang dihuni kembali dan pengelolaan bangunan telah diserahkan kembali kepada staf Universitas," lanjut pernyataan itu.

Pihak layanan darurat tidak merinci jenis sumber bau. Namun, seorang staf perpustakaan akhirnya mengungkap biang keladi aroma: buah durian.

Pernah disebut "raja buah" oleh naturalis Inggris abad ke-19 Alfred Russel Wallace, durian Malaysia dipuja karena rasanya yang manis sekaligus gurih dan menikmati popularitas yang populer di Asia Timur dan Tenggara.

Tapi baunya yang sangat menyengat --dan seringkali dicerca-- menjadikan buah itu sering dilarang dari hotel dan angkutan umum di seluruh Asia dan beberapa wilayah dunia.

Ini adalah kedua kalinya dalam lebih dari setahun bahwa durian telah menyebabkan evakuasi massal perpustakaan universitas di Australia.

 


Kejadian Serupa Sebelumnya

Ilustrasi durian (iStockphoto)

Sebelumnya, pada April 2019, sekitar 600 staf dan mahasiswa di kampus RMIT di CBD Melbourne harus diungsikan karena hampir 40 petugas pemadam kebakaran, termasuk kru spesialis, mencari dugaan kebocoran gas yang dikhawatirkan terjadi di gedung itu.

Dilihat oleh reaksi siswa di Canberra begitu sumber bau tersebut terungkap, staf universitas mungkin perlu membiasakan diri dengan aroma tersebut.

"Saya sangat senang seseorang meninggalkannya di tempat sampah! hahahah karena yummm I LOVE DURIANSSS," tulis seseorang di Facebook.

"Simpan bijinya, tanamlah dan kamu mungkin bisa mengekspornya ke China ... Durian adalah RAJA !!!" kata yang lain.


Akibat Terlalu Banyak Makan Durian, Pria di China Gagal Tes Alkohol

Ilustrasi durian. (Pixabay.com)

Pada kabar lain, seorang pria di China mengalami kegagalan dalam tes breathalyser lantaran terlalu banyak mengonsumsi durian.

Breathalyser adalah tes pernapasan untuk mengetahui serta mengukur kadar alkohol yang ada dalam tubuh.

Menurut situs video China, Pear Video, seorang pria yang tidak disebutkan namanya gagal mengemudikan kendaraannya setelah dicurigai mengonsumsi alkohol, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (2/5/2019).

Pria yang tinggal di Rudong, Provinsi Jiangsu, China itu akhirnya diproses oleh polisi untuk pemeriksaan dan interogasi lebih lanjut.

"Dia gagal dalam tes breathalyser. Tetapi ia protes pada polisi dan mengaku jika telah makan banyak durian," jelas pria itu.

Atas pengakuan itu, ia kembali dites. Kali ini yang dites adalah darahnya. Dari hasil laboratorium, ia dinyatakan bebas alkohol, sehingga dinyatakan bersih dan bisa berkendara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya