Tanggapi Rencana PAN Bergabung dalam Koalisi, JK: 5 tahun Lalu Juga Begitu

JK yakin, semua partai bisa menerima siapa yang nantinya akan diresmikan sebagai pemenang.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2019, 18:20 WIB
Wapres Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam acara High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) di Hotel Fairmont, Jakarta. (Merdeka.com/Yunita Umbar Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim belum mengetahui adanya wacana  bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat dalam koalisi calon Presiden Petahana Jokowi dan cawapres Ma'ruf Amin.

Dia menilai tidak menutup kemungkinan kedua partai tersebut bergabung. JK pun berkaca pada situasi politik lima tahun lalu, yang mana PAN yang sebelumnya menjadi parpol pendukung utama Prabowo, justru bergabung dalam koalisi di pemerintahan.

"Koalisi itu 5 tahun lalu juga terjadi seperti itu, yang 5 tahun lalu mendukung Prabowo lalu kemudian mendukung Pak Jokowi, masuk dalam kabinet. Jadi politik itu biasa saja," kata JK di Kantornya Jalan Merdeka Utara, Senin (13/5/2019). 

Dia juga menilai kedua partai bisa menerima siapa saja yang menang. "Jelas seperti PAN akan menerima siapa saja yang menang, tentu saja," kata JK.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Buka Peluang Bergabung

Sebelumnya diberitakan, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin membuka pintu bagi Partai Demokrat untuk bergabung. Peluang tersebut disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.

Namun, dia menyebut masih terlalu dini membicarakan gabungnya Demokrat ke koalisi karena Jokowi belum dilantik menjadi presiden untuk periode kedua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya