8 Pekerjaan Tempo Dulu yang Perlahan Punah

Pekerjaan yang tergeser teknologi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Mei 2019, 06:00 WIB
Emmanuelle Mimieux (Mélanie Laurent) bekerja sebagai operator proyektor film di film Inglourious Basterds. Dok: Inglorious Basterds wiki

Liputan6.com, Jakarta - Tempo dulu, pekerjaan ini berhasil menyediakan lapangan kerja yang luas. Perlahan, posisi mereka tergeser perkembangan teknologi.

Ambil contoh pekerjaan seperti penjaga wartel atau toko video gim. Zaman sekarang sudah tak perlu lagi pekerjaan demikian karena sudah bisa diambil oleh masing-masing individu.

Bila dipikirkan, beberapa pekerjaan tersebut masih digeluti orang banyak pada beberapa tahun silam. Namun, cepatnya perkembangan teknologi membuat pekerjaan berikut terasa sangat kuno.

Dilansir dari Business Insider, berikut delapan pekerjaan dari 50 tahun ke belakang yang sudah punah atau perlahan mulai punah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Juru ketik

Mesin ketik milik penggagas nama Nusantara itu pernah menjadi saksi bisu perpisahan si pemilik dengan istrinya. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Sebelum adanya komputer, para juru ketik adalah pekerjaan yang populer. Banyak kaum wanita yang mengambil pekerjaan ini.

Di Amerika Serikat (AS) masih ada pekerjaan juru ketik, mayoritas di firma hukum. Namun, sekarang kebanyakan orang telah menjadi juru ketik bagi diri mereka sendiri.

2. Pengantar susu

Di beberaga negara, para pengantar susu lumrah meletakan botol susu di depan rumah pelanggan. Sementara, para pelanggan menaruh botol susu kosong di depan pintu.

Sekarang, jasa pengiriman makanan sudah semakin mudah dan fleksibel berkat bantuan internet. Pengantar susu berpotensi muncul lagi untuk memenuhi permintaan akan susu segar, tetapi pekerjaan ini jelas tak seramai dulu.


3. Penjaga Rental Film

Ilustrasi laptop (iStockPhoto)

Pada masa kejayaannya, toko rental video Blockbuster memiliki 84.300 pegawai. Beragam bisnis serupa pun bermunculan dalam skala kecil.

Kehadiran streaming telah menggusur bisnis ini. Penjaga rental film adalah puncak gunung es saja, pasalnya industri DVD sudah digantikan oleh layanan seperti Netflix yang bisa diakses lewat laptop atau smartphone.

4. Operator Switchboard Telepon

Dalam film-film lama, mungkin operator switchboard masih dapat dilihat. Ini adalah pekerjaan di mana pegawai mengurus sambungan koneksi telepon pada sebuah papan sambungan (switchboard).

Pada tahun 1970-an, switchboard sudah terbilang kuno. Dan pada akhirnya pekeraan ini punah di tahun 1991.


5. Operator proyektor film

ilustrasi nonton film (sumber: iStockphoto)

Zaman dulu, para penonton bioskop memerlukan jasa operator proyektor film di sebuah ruangan di belakang teater. Mereka yang mengurus pita seluloid agar gambar dapat dinikmati penonton.

Para operator pun harus cekatan agar film bisa berlangsung mulus tanpa hambatan di antara reel. 

6. Typesetter

Sebelum ada kompputer digital, setiap kata harus diatur typesetter. Ini terutama penting bagi industri percetakan tempo dulu.


7. Penjual ensiklopedia

Ensiklopedia sejarah yang masih banyak diminati anak-anak sekolah. (Getty Images)

Wikipedia sudah menjadi akses informasi gratis bagi semua orang di seluruh dunia. Sebelumnya, ensiklopedia dijual manual, sama halnya seperti kamus bahasa asing dan atlas.

Salah satu ensiklopedia yang populer adalah Encyclopedia Brittanica. Padsa tahun 1996, pihak Brittanica berhenti berjualan door-to-door hingga akhirnya sepenuhnya berpindah online.

8. River pig

Nama pekerjaan itu jelas tidak lazim di Indonesia. Di AS tempo dulu, para pembabat kayu menghanyutkan kayu mereka ke sungai untuk dikirim ke tempat pengolahan. Para river pig pun mendapat tugas mengikuti dan mengarahkan kayu-kayu di sungai agar sampai ke tempat tujuan.

Pekerjaan river pig masih ada di AS hingga tahun 1976. Setelahnya, mobil truk lebih lazim dipakai untuk mengantar kayu-kayu tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya