Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 554 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) gugur dalam Pemilu 2019. Kecurigaan terkait meninggalnya ratusan pahlawan demokrasi itu pun bermunculan.
Namun demikian, di tengah kecurigaan dan politisasi meninggalnya anggota KPPS, masyarakat tetap menggalang kepedulian dengan mengadakan buka puasa bersama dan tahlilan. Salah satunya di RW 012, Malaka Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Advertisement
"Bagi kami, mereka meninggal dalam keadaan menjaga proses demokrasi yang konstitusional. Mereka adalah pejuang demokrasi kita. Politisasi untuk mereka adalah sangat biadab dan tidak beretika,” kata Jovial, salah seorang warga RW 012, yang menginisiasi acara tahlilan dan buka bersama tersebut.
Acara buka bersama dan tahlilan tersebut digelar di kediaman almarhum Zulfikri, anggota KPPS/TPS 40 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Acara diikuti hampir semua warga RT. Beberapa tetangga dekat bahkan ikut membantu keluarga almarhum dengan menyediakan hidangan buka puasa seperti takjil dan makanan.
"Dalam situasi seperti saat ini, perlu untuk bergandengan tangan dan saling menguatkan. Agar keluarga korban tidak merasa ditinggalkan. Kita melaksanakan pemilu secara bersama-sama sebagai kesatuan masyarakat,” kata Jovial.
Menurutnya, apa yang dilakukan para pahlawan demokrasi ini patut dihargai. Terlebih, para anggota KPPS yang sudah mempertaruhkan nyawanya.
"Fitnah-fitnah kepada mereka hanya akan menyakiti rakyat dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuh dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jovial juga ikut memberikan santunan kepada keluarga Zulfikar. Santunan diterima langsung oleh istri Zulfikar, Supriyati.
Anggap Sebagai Musibah
Sementara itu, Haji Endang Malik, salah seorang tokoh agama setempat, ikut mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Ini musibah sudah menjadi ketetapan Allah, dan kehadiran bapak Jovial juga ketetapan Allah. Masyarakat sini sangat berterima kasih kepada bapak Jovial, walau tidak saling kenal dengan almarhum," lanjut H. Endang.
Hal senada disampaikan Kakak Ipar almarhum, Sunardi. Dia mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang memberikan doa kepada adik iparnya Zulfikri.
"Adik saya dipanggil Allah SWT dalam keadaan sedang memperjuangkan demokrasi. Insya Allah khusnul khatimah,” katanya lantas diamini para hadirin.
Advertisement