4 Anggota Polisi Tewas dalam Serangan Bom di Pakistan

Bom tersebut memang menargetkan pos polisi di kota Quetta, Pakistan. Pos polisi itu sendiri terletak tak jauh dari sebuah masjid di kota tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Mei 2019, 09:03 WIB
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Liputan6.com, Quetta - Empat orang polisi di Pakistan tewas setelah mendapat serangan bom dari pria yang tak diketahui identitasnya pada Senin, 13 Mei 2019.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (14/5/2019), bom rakitan itu dipasang oleh pelaku di kendaraan roda dua miliknya.

Bom tersebut memang menargetkan pos polisi di kota Quetta, Pakistan. Pos polisi itu sendiri terletak tak jauh dari sebuah masjid di kota tersebut.

Menurut laporan dari pihak kepolisian, emapt orang anggotanya tewas, sementara 11 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Hingga saat ini, polisi masih mencari tahu pelaku peledakan bom. Belum ada pula pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di bulan Ramadan tersebut.

Kepala polisi Quetta Abdul Razzaq Cheema mengatakan keempat orang yang tewas semuanya adalah polisi.

Sementara yang mengalami luka-luka adalah warga lokal dan termasuk anggota polisi juga.

Pekan lalu, sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri. Bom itu turut meledakkan sebuah mobil van polisi yang menjaga sebuah kuil besar Sufi di kota Lahore, Pakistan timur.

Ziaullah Langove, menteri dalam negeri di provinsi Balochistan mengatakan bom pada Senin kemaren memang menargetkan polisi yang menjaga masjid, di mana orang-orang melakukan salat pada malam hari.


Bom di Tempat Ibadah Sufi Pakistan

Ilustrasi Bom

Beberapa hari lalu, sebuah ledakan terjadi di tempat ibadah kaum sufi di Lahore, Pakistan pada Rabu siang, 8 Mei 2019. Serangan itu terjadi di pelataran kompleks Data Darbar, menargetkan kendaraan polisi.

Korban tewas dalam insiden itu bertambah dari empat menjadi 10 orang, dengan 20 lainnya luka-luka. Lima polisi termasuk dari mereka yang meninggal, menurut kepala polisi provinsi setempat Arif Nawaz.

Melansir Al Jazeera, lima dari 20 korban cedera tengah dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit Mayo di Lahore, Pakistan.

"Kami masih menyelidiki apakah ledakan itu disebabkan oleh IED (alat peledak improvisasi) atau serangan bunuh diri," kata Ashfaq Ahmad, pejabat kepolisian senior.

Sementara itu menurut Nawaz target dari serangan itu sebenarnya adalah petugas keamanan Pakistan.

"Polisi menjadi target dapat diketahui dari arah penyerang datang. Ia (sang penyerang) sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan luas di pasar, namun ia berjalan lurus ke kendaraan (polisi)," tutur Nawaz.

"Mereka adalah pasukan (kepolisian) elite yang berdiri di sana untuk alasan keamanan, yakni di Gerbang 2 dari Data Darbar," kata Ashfaq.

Dari sebuah video di televisi lokal, terlihat kendaraan polisi mengalami kerusakan di kompleks Data Darbar.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya