Liputan6.com, Gorontalo - Jika Anda sedang berada di Gorontalo saat Ramadan, tak ada salahnya menyicip satu menu favorit buka puasa masyarakat setempat bernama Ilabulo. Kuliner berbahan utama tepung sagu ini sudah menjadi makanan tradisional khas Gorontalo yang melegenda.
Ilabulo merupakan sajian tepung sagu yang berisi campuran telur ayam, ati ampela, daging ayam dan sapi, lalu dibumbui rempah dan dibungkus daun pisang.
Advertisement
Setelah dibungkus lalu direbus dan bisa juga dibakar sesuai selera para penikmat kuliner. Maka tak heran jika makanan khas Gorontalo yang satu ini menjadi buruan para wisatawan dari luar daerah, apalagi saat Ramadan.
Tidak hanya itu, makanan ini juga menjadi menu buka puasa yang paling diminati oleh para pemburu kuliner saat menjelang buka puasa. Apalagi ditambah dengan kuah bugis yang menjadi pelengkap menu Ilabulo.
Meski nikmat dan menggugah selesa, satu porsi Ilabulo hanya dibanderol dengan harga sekitar Rp1000-4000. Makin mantap isian Ilabulo, makin mahal pula harganya.
Saiful Demolawa, salah satu tokoh adat di Gorontalo kepada Liputan6.com, Selasa (14/5/2019) mengatakan, konon Ilabulo melambangkan sebuah kata "totobowata" yang artinya bersatu padu. Usut punya usut, makanan ini merupakan santapan khusus yang disajikan saat raja-raja sepakat menghentikan pertikaian dan memilih untuk berdamai.
"Setelah meresakan kenikmatan Ilabulo, maka pertikaian selesai dan terbentuklah perdamaian," ungkapnya.
Kini makan legendaris itu bisa ditemui disetiap sudut Kota Gorontalo, apalagi saat Ramadan seperti sekarang ini. Selain menjadi jajanan buka puasa, Ilabulo juga bisa menjadi oleh-oleh spesial dari Gorontalo, terlebih bagi mereka para pencinta kuliner Nusantara.
Simak juga video pilihan berikut ini: