CEO Apple: Anak-Anak dan Remaja Harus Belajar Coding Sedari Dini

Anak-anak yang belajar coding sejak dini, skillnya bakal menyamai bahkan lebih baik dari orang dewasa yang baru belajar coding di perguruan tinggi.

oleh Athika Rahma diperbarui 14 Mei 2019, 12:30 WIB
CEO Apple Tim Cook dan Chief Design Officer Jonathan Ive melihat produk baru Apple di Apple Headquarters, Cupertino, California (12/9) (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Liputan6.com, Jakarta - Umumnya sekolah mengajarkan pelajaran dasar seperti IPA, IPS dan bahasa pada muridnya. Namun, CEO Apple, Tim Cook, berpendapat kalau materi coding juga harus menjadi pelajaran dasar dan diajarkan pada anak-anak dan remaja.

Cook mengatakan, jika anak-anak dan remaja sudah mendapatkan pelajaran dasar coding, maka program kuliah yang berhubungan dengan hal ini tidak perlu diadakan lagi.

Hal tersebut dikatakannya saat bertemu dengan Liam Rosenfeld, remaja berusia 16 tahun yang mendapatkan beasiswa Apple WWDC bulan depan, seperti yang dilansir dari Ubergizmo, Selasa (14/5/2019).

Cook menjadikan Rosenfeld sebagai contoh, kalau anak-anak diajarkan coding sejak dini, skillnya bakal menyamai bahkan lebih baik dari orang dewasa yang baru belajar coding di perguruan tinggi.

"Saya berpikir, program kuliah coding tidak bakal membuat orang jadi benar-benar menguasai bidang ini. Itu kuno. Coding harus diajarkan pada anak-anak sedini mungkin. Liam contohnya, di umur yang masih muda sudah bisa membuat aplikasi yang bisa dijual di App Store," ujar Cook.

Namun, bukan berarti program kuliah itu tidak penting. Cook menyarankan, kalau proses belajar coding dimulai dari anak masih belia, maka penyerapan informasinya bakal lebih efisien.

Apple sendiri sebelumnya sudah mendorong anak-anak untuk belajar coding, seperti meluncurkan Swift Playgrounds, yang mengajarkan anak-anak tentang dasar-dasar coding.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Komputer Apple Pertama Dilelang Rp 93 miliar, Apa Istimewanya?

Apple-1, Komputer Apple pertama dilelang. Sumber: Geek

Pernah terbayang bagaimana wujud komputer Apple yang pertama? Bagi penggemar gadget keluaran raksasa teknologi yang didirikan Steve Jobs, komputer pertama ini pasti menarik perhatian.

Komputer pertama Apple, atau yang disebut Apple-1 dihargai USD 666 atau sekitar Rp 9,5 juta (Kurs 1 Dolar = Rp 14.400) saat pertama kali dirilis yaitu pada 1976. 

Sekarang, Apple-1 kabarnya dilelang dengan harga antara USD 389 ribu hingga USD 649 ribu atau sekitar Rp 56 hingga Rp 93 miliar.

Dilansir dari Geek, Selasa (14/5/2019), rumah lelang Christie menawarkan sampel komputer Apple-1 yang sangat langka, lengkap dengan motherboard-nya pada 16 Mei hingga 23 Mei mendatang, sebagai bagian dari penjualan bertema On the Shoulders of Giants: Making the Modern World.

Komputer Apple ini dirakit dengan tangan pada 1976 yang dianggap sebagai salah satu unit asli yang dijual di toko komputer Byte Shop di Mountain View, California. 


RAMnya 8KB

Apple-1, Komputer Apple pertama dilelang. Sumber: Geek

Apple-1 dilengkapi dengan microprosessor MOS Technologies 6502 berwarna putih keramik yang dipilih langsung oleh Steve Wozniak, salah seorang penemu tersohor asal Amerika.

Kinerjanya juga ditopang RAM 8KB yang dipisah menjadi 2 buah ship RAM 4KB dan dua Triad power supply.

Motherboardnya, yang dilabeli sebagai "Apple Computer 1 Palo Alto Ca. Copyright 1976" akan disimpan dalam koper khusus lengkap dengan buku manualnya yang juga sangat langka, diterbitkan oleh Apple Computer Company tentunya.

Menurut rumah lelang Christie, Apple-1 hanya diproduksi sebanyak 200 unit dan dipasarkan seharga USD 666,66. Harganya juga sempat turun menjadi USD 475 pada tahun 1977. Kemudian, saat Apple-II diluncurkan pada 10 Juni 1977, unit ini tidak lagi dipasarkan.

Setelah Steve Jobs dan Steve Wozniak secara resmi menghentikan produksi Apple-1 pada Oktober 1977, mereka menawarkan diskon dan tukar tambah untuk menghabiskan stok produk.

Saat ini, hanya ada 15 unit Apple-1 yang disimpan untuk koleksi publik, termasuk di Museum Seni Smithsonian dan 12 museum teknologi dan sains yang tersebar di seluruh dunia.

(Tik/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya