Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana, mengatakan, tidak ada obat untuk menyembuhkan pasien yang terkena cacar monyet. Meski demikian pasien tetap bisa sembuh, karena kemungkinan untuk meninggal kecil sekali.
"Rumah sakit akan melakukan bagaimana menjaga kestabilan tubuh pasien cacar monyet itu," kata Tjetjep kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Selasa, 14 Mei 2019.
Advertisement
Menurut dia, dokter akan melakukan perawatan dengan menjaga cairan di dalam tubuh tetap terjaga, nutrisi harus seimbang, dan bagaimana mengurangi rasa nyeri, serta menurunkan suhu tubuh.
"Itu yang akan dilakukan rumah sakit, karena cacar monyet akan sembuh dengan sendirinya," katanya.
Kematian karena Cacar Monyet Bisa Saja Terjadi
Kematian bisa saja terjadi kalau pasien tidak mendapat perawatan seperti itu. "Kematian terjadi jika tidak dilakukan, katakanlah, pengobatan gejala-gejala lainnya, serta tindakan cairan tidak terkendali," Tjetjep menekankan.
Namun, itu tidak bakal terjadi apabila pasien langsung diisolasi di rumah sakit, karena semua yang dia butuhkan akan masuk ke dalam tubuh melalui infus.
"Nutrisi pun akan diperhatikan betul sehingga daya tahan tubuh yang bersangkutan tetap terjaga," katanya.
Advertisement
Pasien Cacar Monyet
Pada pasien Nigeria yang terkena cacar monyet yang saat ini tengah dirawat di Singapura mengalami sejumlah gejala seperti suhu tubuh yang tinggi, panas, dan nyeri otot pada bagian punggung.
"Yang khasnya sendiri ada ruam-ruam dan ada bercak-bercak cacar. Di mana ruam tersebut ada cairan bening dan nanah," kata Tjetjep.
Ini akan berlangsung setelah ada gejala dan setelah melewati masa inkubasi. Mulailah masuk masa sakitnya itu.
"Masa sakitnya itu cukup lama, sekitar tiga minggu. Inilah yang terus dilakukan pemantauan," ujarnya.