Liputan6.com, Jakarta Berolahraga di waktu yang tepat selama Ramadan dijamin tidak akan mengganggu puasa sama sekali.
Badan menjadi tidak lemas, tubuh pun memperoleh manfaat dari melakukan aktivitas fisik tersebut selama orang itu tetap menjaga asupan makannya, baik di waktu sahur maupun berbuka.
Advertisement
Dokter Andhika Raspati dari PPFS Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yang sering membagikan konten-konten menarik mengenai olahraga di akun Instagram pribadinya, @dhika.dr , menuliskan waktu terbaik berolahraga selama puasa Ramadan, dan masing-masing risikonya.
Dalam unggahannya pada Senin, 6 Mei 2019, dia menjelaskan bahwa ada tiga waktu yang bisa dipilih untuk berolahraga; pagi setelah sahur, tepat menjelang berbuka, atau setela berbuka puasa.
"Apapun pilihannya, ada keuntungan dan juga konsekuensi di setiap pilihan tersebut," tulis Dhika dikutip Health Liputan6.com pada Senin, 13 Mei 2019.
Olahraga di Ramadan
Berolahraga di waktu yang tepat selama Ramadan dijamin tidak akan mengganggu puasa sama sekali.
Badan menjadi tidak lemas, tubuh pun memperoleh manfaat dari melakukan aktivitas fisik tersebut selama orang itu tetap menjaga asupan makannya, baik di waktu sahur maupun berbuka.
Dokter Andhika Raspati dari PPFS Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yang sering membagikan konten-konten menarik mengenai olahraga di akun Instagram pribadinya, @dhika.dr , menuliskan waktu terbaik berolahraga selama puasa Ramadan, dan masing-masing risikonya.
Dalam unggahannya pada Senin, 6 Mei 2019, dia menjelaskan bahwa ada tiga waktu yang bisa dipilih untuk berolahraga; pagi setelah sahur, tepat menjelang berbuka, atau setela berbuka puasa.
"Apapun pilihannya, ada keuntungan dan juga konsekuensi di setiap pilihan tersebut," tulis Dhika dikutip Health Liputan6.com pada Senin, 13 Mei 2019.
Advertisement
Olahraga Setelah Buka
Sementara itu, berolahraga setelah waktu berbuka akan memberikan sedikit keuntungan; tingkat kesedian energi dan cairan tubuh sudah meningkat kembali. Pada kondisi seperti ini, latihan pada intensitas berat sekalipun diperbolehkan.
Cuma, Dhika menyarankan agar Anda memberi jarak antara waktu berbuka dengan latihan guna menghindari terjadinya ketidaknyamanan pada lambung. Apalagi, jika Anda tipe yang suka kebablasan saat buka puasa.
"Konsekuensinya, jadi berisiko terlambat datang tawarih di masjid," katanya.
Dhika pun menekankan bahwa apapun pilihan Anda, asupan nutrisi yang memadai saat sahur dan berbuka sangat diperlukan untuk mendukung latihan fisik Anda.