Moeldoko: Tak Ada Kata Maaf untuk Para Pengancam Jokowi

Sebagai warga negara yang punya etika, dia minta janganlah memperlakukan kepala negara sebagai simbol negara seperti itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2019, 15:29 WIB
Kepala Staf Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai tindakan tersangka Hermawan Susanto alias HS (25) mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak beretika dan tidak pantas. Sebab, Jokowi adalah simbol negara yang harus diperlakukan dengan baik.

"Ya kita melihatnya dari sisi bernegara, etika benegara. Janganlah memperlakukan seorang simbol negara semena-mena. Itu tidak pantas," kata Moeldoko di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (14/5/2019).

Sebagai warga negara yang punya etika, dia minta  janganlah memperlakukan kepala negara sebagai simbol negara seperti itu.

Dia pun sudah menyampaikan kepada pihak kepolisian tidak ada kata maaf terkait berbuatan tersebut. Hal tersebut, menurut Moeldoko harus ditindak tegas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Chaos

"Jangan lagi juga fenomena yang berkembang sekarang ini, seenaknya berbuat sesuatu setelah polisi melakukan tindakan, minta maaf. Apa-apaan ini yang begini, saya sudah sampaikan kepada kapolri, jangan lagi ada maaf, tindak saja. Nanti diberi maaf makin enggak tertib," ungkap Moeldoko.

"Kalau ini biarkan. Nanti negara ini menjadi chaos, negara ini menjadi anarkis, negara ini menjadi tidak tertib. Negara ini harus tetap tertib enggak boleh sembarangan," ungkap Moeldoko.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya