Liputan6.com, Jakarta - Mudik atau pulang ke kampung halaman sudah menjadi tradisi masyarakat Tanah Air menjelang hari raya Idul Fitri. Beragam alat transportasi umum digunakan untuk bisa sampai kota tujuan, seperti kereta api, pesawat dan bus.
Menggunakan transportasi umum, pemudik biasanya akan mengirimkan kendaraannya melalui jasa ekspedisi. Hal ini dinilai lebih aman dan mudah saat akan berkunjung ke rumah sanak keluarga di kampung halaman.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengirim motor melalui jasa ekspedisi. Bukan hanya syarat dan harga, pemilik kendaraan juga harus memperhitungkan waktu pengiriman.
Sebab, sejumlah agen pengiriman sepeda motor juga memiliki jadwal kapan harus mengirim dan libur.
Menurut pegawai operasional PT Benny Putra, Gito, awal puasa pengiriman sepeda motor masih tergolong sepi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dua Minggu Sebelum Lebaran
“Memang seminggu jelang Lebaran kita sudah tak lagi ada pengiriman. Jadi, lebih baik pengiriman sepeda motor itu dilakukan dua minggu sebelum lebaran,” kata Gito kepada Liputan6.com, di jalan Stasiun Senen, Jakarta.
Lebih lanjut ia menyebutkan, semua ekspedisi pengiriman sepeda motor bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), maka ketika jelang lebaran, jenis kereta barang atau gerbong barang tidak diutamakan.
Sebaliknya, PT KAI akan lebih memprioritaskan kereta atau gerbong untuk para penumpang. Adapun untuk waktu pengiriman rata-rata dilakukan pada setiap malam hari. Namun untuk hari Minggu tutup.
"Memang harus dipikirkan juga dari sisi waktunya. Jangan sampai mepet sekali. Nanti yang susah juga yang mengirim, soalnya biasanya memang membutuhkan waktu lebih untuk pengiriman motor," ujar Gito.
Advertisement