Manchester City Dilarang Tampil di Liga Champions, Arsenal atau MU Berpeluang Menggantikan

Manchester City terancam dicoret dari Liga Champions musim depan karena melanggar financial fair play.

oleh Novie Rachmayanti diperbarui 14 Mei 2019, 19:40 WIB
Gelandang Arsenal, Mesut Ozil, merayakan gol bersama Danny Welbeck usai membobol gawang Vorskla pada laga Liga Europa di Stadion Emirates, London, Kamis (20/9/2018). Arsenal menang 4-2 atas Vorskla. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Jakarta - Arsenal dan Manchester United berpeluang mendapat berkah dari masalah Manchester City. Salah satu dari mereka bisa menggantikan sang juara Liga Inggris dan mengikuti Liga Champions musim depan.

Manchester City terancam dicoret Liga Champions pada musim mendatang dari UEFA karena diduga melakukan pelanggaran peraturan Financial Fair Play (FFP).

Sejak beberapa bulan terakhir, Manchester City berada di bawah pengawasan UEFA dan perwakilan FA karena diduga melakukan pelanggaran peraturan FFP. Pemilik Manchester City disebut telah membuat skema untuk mengakali peraturan tersebut.

The Citizen diduga memanfaatkan perusahaan satelit untuk aliran pemasukan klub. Hal itu bisa membuat laporan keuangan klub menjadi seimbang.  

Jika City benar-benar mendapat hukuman, Arsenal atau MU bisa menangguk untung, menggantikan posisi City di Liga Champions. 

Sesuai posisi di klasemen terakhir, empat tim Premier League yang berhak tampil di Liga Champions adalah Manchester City, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham Hotspur. 

Jika City terbukti bersalah, maka otomatis jatah tiket Liga Champions akan jatuh ke tangan Arsenal yang menempati posisi kelima di klasemen akhir. 

Namun, Arsenal masih bisa mendapatkan tiket Liga Champions melalui jalur lain. Jika berhasil menjuarai final Liga Champions kontra Chelsea, maka The Gunners berhak lolos ke Liga Champions musim depan. 

Jika skenarionya seperti itu, maka posisi Manchester City akan digantikan oleh peringkat keenam Premier League, yang ditempati Manchester United. 

Namun, Manchester City telah menyangkal tudingan tersebut. Manchester City menganggap laporan tersebut hanya upaya untuk menghancurkan reputasi klub.

UEFA telah mengumpulkan bahan bukti dari Manchester City dan telah membawanya ke markas mereka di Nyon, Swiss pada dua minggu lalu. Berkas tersebut telah diaudit dan hasilnya akan segera diumumkan.

 

Sumber: Bola.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya