Liputan6.com, Jakarta - Saat Anda mengganti oli mobil dan melihat oli bekasnya berwarna hitam pekat, mungkin terbesit di pikiran Anda mengenai kualitas olinya.
Jika mengalami hal seperti itu, ada baiknya jangan terburu menyimpulkan bahwa oli yang cepat berubah warnanya adalah oli berkualitas jelek. Menurut laman Top One Indonesia, warna bukan jadi patokan kualitas oli.
Baca Juga
Advertisement
"Tak selamanya oli berwarna hitam itu berarti jelek. Oli yang sudah dituang dalam mesin, pasti saat dikeluarkan lagi, oli sudah hitam. Hal tersebut wajar, karena oli sudah tercampur dengan residu ruang mesin, jadi bukan berarti oli jelek," ujar Marketing Manager Oli TOP1 Indonesia, Martin.
Pada dasarnya, selain sebagai pelumas oli mesin juga berfungsi membersihkan permukaan dinding silinder dari berbagai zat perusak yang ditimbulkan akibat proses pembakaran. Jadi, oli yang berubah warna menjadi hitam setelah pemakaian justru bukti bahwa oli bekerja dengan baik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Zat Pembersih
"Warna hitam saat oli sudah digunakan dikarenakan zat pembersih, umumnya 80 persen oli terdiri atas based oil dan 20 persennya zat aditif. Aditif ini bermacam-macam, salah satunya adalah zat pembersih," katanya.
Zat aditif sendiri adalah zat vital yang diformulasikan untuk meningkatkan performa oli. Setiap merek oli memiliki zat aditif yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis kendaraan.
Sumber: Otosia.com
Advertisement