Liputan6.com, Belitung Penyuluh Pertanian melatih penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani milenial di Kabupaten Belitung Timur. Tepatnya pelatihan penggunaan alat tanam transplanter sebagai bagian dari program modernisasi pertanian.
Advertisement
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy, mengatakan bahwa pelatihan pemanfaatan Alsintan agar petani dalam berusahatani khususnya padi, dapat mewujudkan program swasembada dan swasembada pangan berkelanjutan, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor.
"Penggunaan transplanter dapat mempercepat tanam padi. Sebab, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikan pekerjaan menanam padi di atas areal seluas 1/7 hektare dan menghemat biaya," ujarnya, Rabu (15/5/2019).
Selain itu, transplanter juga merupakan alat penanaman bibit yang cukup memadai dengan jumlah dan kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang seragam. Secara umum, jenis mesin tanam bibit padi dapat dibedakan dengan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya.
"Dengan optimalisasi pemanfaatan alat mesin pertanian (Opsin), pelatihan difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan setempat untuk para petani muda pertanian atau petani milenial agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan alsintan dan mempercepat penaman padi, sehingga hemat biaya dan waktu penanaman," ucap Sarwo.
Selain untuk percepatan pola pertanaman, alsintan bantuan dari Pemerintah juga digunakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Peningkat produksi dan produktivitas pun diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya.
"Selain itu, peran para penyuluh pertanian agar terus menggerakan pemanfaatan alsintan melalui pendampingan dan pengawalan secara continue atau terus-menerus dan melaporkan hasil kinerja secara harian di wilayah kerjanya masing-masing," kata Sarwo.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Belitung Timur, Trijaka Priono, mengatakan bahwa penggunaan alsintan khususnya alat tanam, merupakan langkah maju bagi petani di Belitung Timur. Mengingat saat ini masih terbatasnya tenaga kerja dan biaya.
“Melalui penggunaan alat ini diharapkan pula tanam lebih cepat, pertanaman lebih teratur, populasi optimal, mudah dalam pemeliharaan, sehingga produktivitasnya akan meningkat signifikan,” ujarnya.
Trijaka sangat optimistis penggunaan alsintan di Belitung Timur, khususnya alat tanam padi sangat bermanfaat, terutama untuk percepatan tanam dalam kawasan.
“Kita optimis, penggunaan ini (Alsintan) dapat meningkatkan efisiensi baik tenaga kerja maupun biaya yang akhirnya berimplikasi terhadap peningkatan pendapatan petani,” ucapnya.
Menurut Trijaka, alsintan akan terus ditambah dan dikembangkan penggunaannya, sehingga dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya petani.
“Kita berharap ke depannya perkembangan ini ada peningkatan yang signifikan, sehingga masyarakat Beltim dapat merasakan manfaatnya khususnya para petani di sini,” kata dia.
(*)