Liputan6.com, Jakarta - Mac Otakara, situs blog berbasis di Jepang dan punya koneksi dengan produsen aksesoris di Asia mengumumkan, iPhone XR akan hadir dengan dua varian warna tambahan, yakni hijau dan lavender.
Dilansir Bloomberg via Hypebeast, Kamis (16/5/2019), Mark Gurman baru-baru ini membagikan sebuah foto yang merupakan lapisan kaca untuk casing iPhone XR.
Advertisement
Dari foto tersebut, tampaknya Apple bakal menambah varian warna hijau dan lavender, dan melengkapi warna yang sudah diketahui saat ini, yaitu kuning, hitam, dan putih.
Berdasarkan tweet dan laporan lainnya, Mac Rumours juga telah menampilkan gambar seperti apa tampilan iPhone XR nantinya.
Tampak juga mockup bodi iPhone XR dengan kamera belakang dual-lensa yang ditempatkan dalam benjolan persegi.
Daya Baterai iPhone XR Diklaim Paling Buruk
Meski banyak dicari karena paling terjangkau dan performanya setara dengan iPhone X, nyatanya iPhone XR tidak sepenuhnya sempurna.
Menurut Badan Pengawas Konsumen Inggris alias UK Consumer Watchdog, performa daya iPhone XR diklaim paling terburuk dari semua seri iPhone yang telah dirilis.
Mereka juga telah menguji sembilan model iPhone baru untuk melihat daya dari masing-masing iPhone.
Berdasarkan temuan Head of Home Product and Service UK Consumer Watchdog, Natalie Hitchins, di antara kesembilan iPhone tersebut, iPhone XR benar memiliki performa daya paling rendah.
iPhone itu cuma bertahan selama 16 jam 32 menit. Padahal, Apple mengklaim iPhone ini bisa bertahan hingga 25 jam dalam pemakaian normal.
Apple pun menanggapi hasil pengujian yang dilakukan UK Consumer Watchdog. Mereka berdalih, pengukuran daya iPhone XR oleh perusahaan asal Cupertino ini dilakukan sendiri.
Apple juga menilai uji daya berbasis laboratorium seperti yang dilakukan UK Consumer Watchdog tak mencerminkan bagaimana kinerja daya sebuah iPhone di dunia nyata.
Kinerja daya dipengaruhi beberapa variabel, seperti koneksi telepon ke data atau WiFi, aplikasi yang dipakai, dan faktor eksternal seperti suhu.
Advertisement
Pembelaan Apple
Apple juga mengungkapkan kalau integrasi antara software dan hardware, dirancang untuk mengelola penggunaan daya secara cerdas, di mana hal ini diyakini dapat mengoptimalkan masa pemakaian baterai iPhone.
"Uji laboratorium baterai iPhone itu tergantung pada pengaturan yang mencoba replikasi penggunaan normal. Mereka memilih untuk tidak membagikan kriteria, sehingga tidak mungkin kalau kami menilai apa yang mereka uji," ujar Apple seperti dikutip Mirror pada Selasa (7/5/2019).
Tak cuma iPhone, ada beberapa perangkat lain yang baterainya diuji, seperti merek HTC, Nokia, Samsung, dan Sony.
Hitchins juga berujar kalau pengujian dilakukan pada smartphone dengan baterai penuh, dan pengukurannya dilakukan pada berapa lama perangkat bertahan saat digunakan telepon secara terus menerus.
(Shintya Alfian/Ysl)