Bawaslu Putuskan KPU Langgar Prosedur Input Data Situng

Bawaslu pun meminta KPU segera memperbaiki prosedur input Situng.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Mei 2019, 11:34 WIB
Siluet wartawan saat mengabadikan rekapitulasi penghitungan suara melalui aplikasi Situng di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu (20/4). Menurut KPU, rekapitulasi penghitungan suara resmi Pemilu 2019 tetap dilakukan secara manual. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Bawaslu menyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanggar prosedur dalam melakukan input data ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Bawaslu pun meminta KPU segera memperbaiki prosedur input Situng.

"Memerintahkan KPU untuk memperbaiki tata cara dan prosedur dalam input data dalam situng," kata Ketua Majelis, Abhan dalam sidang pembacaan putusan dugaan pelanggaran administratif pemilu Nomor 07/LP/PP/ADM/RI/00.00/V/2019, di Gedung Bawaslu, Kamis (16/5/2019). 

Anggota majelis, Ratna Dewi Petalolo menambahkan, KPU banyak melakukan kesalahan dalam input data ke dalam Situng. Selain itu, masih ada kekeliruan yang dilakukan oleh petugas KPPS dalam mengisi formulir C1. 

Padahal, kata dia, pada Pasal 532 dan 536 Undang-Undang Pemilu Nomor 7/2017 disebutkan, setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak bernilai atau menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat tambahan atau pengurangan suara dapat dipidana penjara paling lama empat tahun dan denda Rp 48 juta. 

Putusan ini diambil dalam rapat pleno yang dihadiri oleh kelima pimpinan Bawaslu pada Selasa (14/5/2019). Namun, baru dibacakan hari ini bersamaan dengan laporan dugaan pelanggaran administrasi quick count.

Sidang dihadiri oleh pelapor, Maulana bungaran dan Sufmi Dasco Ahmad. Terlapor dihadiri oleh Hendra arifin dan Ahmad Wildan. 

  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya