Absennya Anies Baswedan pada Silaturahmi Pemimpin Muda di Bogor Disayangkan

Anies dinilai sebagai tokoh muda calon pemimpin masa depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2019, 14:51 WIB
Delapan kepala daerah dan dua anak mantan Presiden dalam Silahturahmi Bogor di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor Jawa Barat, Kamis 15 Mei 2019 malam. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyayangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak hadir dalam acara 'Silahturahmi Bogor untuk Indonesia'. Acara itu dihadiri para tokoh muda, terdiri dari delapan kepala daerah dan dua anak mantan Presiden RI.

Padahal, menurut Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, Anies juga calon pemimpin masa depan setara dengan tokoh-tokoh muda yang hadir. Arya menyebut, pertemuan tersebut tidak ada kaitannya dengan politik koalisi Pemilu 2019.

"Itu omongan anak muda yang bakal jadi pemimpin kita tahun 2024, sayang Anies enggak hadir, padahal calon pemimpin juga Anies Baswedan, semua," ujar Arya di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Bahkan Arya menilai, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah pantas hadir dalam silahturahmi tersebut. Arya mengatakan, Fadli menjadi salah satu tokoh yang pantas maju sebagai capres pada Pilpres 2024.

"Fadli Zon pun bisa hadir harusnya itu, Fahri Hamzah hadir saja nggak masalah, itu kan calon masa depan. Mana tahu Fadli Zon diusungkan jadi capres tahun 2024, kita enggak tahu kan," ucapnya.

Arya menyambut positif pertemuan tersebut. Apalagi kepala daerah dan tokoh muda yang hadir berasal dari lintas koalisi. Dia menilai hal itu untuk menyampaikan pesan damai sebagai pemimpin muda pasca-Pemilu 2019.

"Saya menganggap bahwa itu positif untuk rakyat Indonesia, positif untuk kita semua, bahwa mereka ingin Indonesia ini jalan terus, tidak stuck gitu," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pesan Damai

8 kepala daerah sampaikan pesan perdamaian di Istana Kepresidenan Bogor. (Istimewa)

Adapun tokoh muda yang hadir antara lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

Kemudian ada Wagub Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dua anak mantan Presiden RI juga hadir, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Yenny Wahid. Sementara, Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diundang berhalangan hadir.

Para tokoh itu mengambil kesepakatan untuk membangun Indonesia dengan mengedepankan kebersamaan dan perdamaian. Wali Kota Bogor Bima Arya selaku penggagas pertemuan mengatakan, ruang perpecahan harus dikurangai pasca-Pemilu 2019.

"22 Mei nanti kita hormati sebagai keputusan dalam konteks konstitusi. Kalau ada gugatan kita melihat harus diserahkan kepada proses hukum yang berlaku sesuai dengan hukum positif dan konstitusi di Indonesia," ucap dia.

Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menambahkan, strategi perdamaian sudah dirumuskan bersama delapan kepala daerah.

"Ternyata sampai hari ini, perselisihan karena beda pilihan masih berlarut. Pertanyaannya sampai kapan? Mudah-mudahan kebersamaan kami menginspirasi generasi muda khususnya yang juga aktif dalam proses politik," kata AHY.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya