Liputan6.com, Melbourne - Mantan Perdana Menteri Australia Bob Hawke meninggal dunia. Pemimpin Partai Buruh yang mendominasi politik negara itu pada 1980-an menghembuskan napas terakhirnya di usia 89 tahun.
Politisi yang karismatik dan dicintai itu memimpin Negeri Kanguru dari tahun 1983 hingga 1991, dan dikreditkan dengan reformasi yang memodernisasi ekonomi. Ia menjadi perdana menteri terlama dari Partai Buruh Australia.
Advertisement
Istrinya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia meninggal "dengan damai di rumah".
"Hari ini kami kehilangan Bob Hawke, orang Australia yang hebat - banyak yang bilang ia orang Australia terhebat di era pasca-perang," kata Blanche D'Alpuget dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/5/2019).
Karir Hawke di kursi pemerintahan bermula saat dirinya bergabung dengan Partai Buruh pada usia 18 di tahun 1947. Ia kemudian memenangkan Beasiswa Rhodes ke Universitas Oxford pada tahun 1953.
Hawke kemudian bergabung dengan gerakan serikat pekerja, lalu menjadi presiden Dewan Serikat Buruh Australia pada tahun 1969.
Dia pertama kali memenangkan kursi parlemen Australia pada tahun 1980 dan menjadi pemimpin Partai Buruh pada tahun 1983. Dia dan Partai Buruh memenangkan pemilihan umum dengan telak tak lama setelahnya.
Hawke dikenal karena gaya maverick-nya. Ia juga tercatat pernah menembus rekor minum bir saat berada di Oxford.
Selain itu ia juga pernah menangis di depan umum beberapa kali - yang paling terkenal pada tahun 1989 di sebuah upacara peringatan di Gedung Parlemen setelah tindakan keras terhadap mahasiswa China di lapangan Tiananmen Beijing.
Sosok Penuh Pujian
Bob Hawke dikenal karena kebijakan sosial dan kepeduliannya terhadap Australia yang saat itu rentan. Ia pernah menyatakan bahwa dirinya ingin menciptakan negara di mana "tidak ada warga Australia kelas dua".
Dia lalu menciptakan sistem perawatan kesehatan universal Australia - Medicare.
Tetapi PM Australia itu juga dipuji oleh banyak pihak karena melakukan reformasi pasar yang radikal - termasuk membuat dolar Australia dalam posisi floating.
"Di antara prestasi yang paling membanggakan adalah peningkatan besar dalam proporsi anak-anak yang menyelesaikan sekolah menengah, perannya dalam mengakhiri apartheid di Afrika Selatan, dan kampanye internasionalnya yang sukses untuk melindungi Antartika dari penambangan," demikian menurut pernyataan dari keluarganya.
Ia menambahkan bahwa dirinya membenci rasisme dan kefanatikan serta meramalkan perkembangan Asia.
Penghormatan Terakhir
Penghormatan terakhir mengalir untuk seorang pria yang sangat populer dengan publik Australia dan memimpin Partai Buruh untuk empat kemenangan pemilihan.
Salah satunya dari PM Kevin Rudd. Ia mengunggah ucapan belasungkawanya melalui Twitter dan menyebut Hawke adalah "raksasa politik Australia".
Kematian Bob Hawke terjadi beberapa hari sebelum orang-orang Australia melangsungkan pemilu dalam pemilihan federal.
Mantan saingannya dan orang yang menggantikannya sebagai pemimpin Partai Buruh dan perdana menteri, Paul Keating, mengatakan bahwa ia menikmati "kemitraan yang hebat" bersama Hawke.
"Apa yang tersisa dan apa yang akan bertahan dari kemitraan itu adalah fondasi monumental Australia modern," kata Keating.
Advertisement