Eks Napi Teroris Minta Pemerintah Jaga Situasi Pada 22 Mei 2019

Mantan narapidana terorisme, Sofyan Tsauri mewanti-wanti pemerintah untuk menjaga suasana pada 22 Mei 2019

oleh Ady AnugrahadiFachrur Rozie diperbarui 17 Mei 2019, 06:35 WIB
Seorang warga mengenakan kaus yang bertuliskan "Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme" saat akan menghadiri Rembuk Nasional Aktivis 98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jakarta, Sabtu (7/7). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan narapidana terorisme, Sofyan Tsauri mewanti-wanti pemerintah untuk menjaga suasana pada 22 Mei 2019 saat pengumuman hasil rekapitulasi penghitungan suara.

Menurut dia, kelompok-kelompok teroris sedang mengamati situasi. Dikhawatirkan kelompok itu bakal menyusup apabila terjadi chaos atau kekacauan.

"Kelompok Jihadis semacam JAD itu memang selalu mencari momentum. Dia lihat ini (kekacauan) adalah momentum yang tepat untuk mereka mengadakan aksi," ucap Sofyan di Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).

Sofyan menjelaskan, kekacauan yang dimaksud misalnya ketika penegak hukum lengah. Kemudian, aparat tidak lagi agresif menyerang kantong-kantong yang ada teroris.

Menurut dia, dalam kondisi chaos pihak-pihak lawan yang berseteru akan mencari legalitas syar'i atau justifikasi.

"Itu sangat menguntungkan kelompok teroris. Mereka akan mengolah konflik. Seperti di Suriah dan Libya, bagaimana mereka dalam kondisi chaos justru eksis di sana," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya