IHSG Bakal Tersungkur Imbas Tensi Perang Dagang

Dampak perang dagang ke IHSG diprediksi akan negatif.

oleh Bawono Yadika diperbarui 17 Mei 2019, 06:31 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dipengaruhi tensi perang dagang yang memanas. Dua analis kompak memproyeksikan IHSG bakal tersungkur pada perdagangan saham Jumat (17/5/2019).

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper menuturkan, meski pelemahan beberapa hari terakhir telah memasuki area oversold, IHSG diperkirakan masih akan bergerak ke zona merah.

Hari ini, menurutnya IHSG akan cenderung terkoreksi dengan diperdagangkan pada area support dan resistance di 5.853-5.973.

Senada, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama mengatakan, IHSG memang masih menunjukan tren bearish (pelemahan) sampai dengan hari ini.

Namun, dirinya cukup optimistis IHSG berpeluang untuk berlabuh ke level 6000. Adapun pada hari ini dia memprediksi IHSG tertekan di rentang 5.811-6.061

Dia melanjutkan, saham perbankan laik untuk dibeli hari ini seperti saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Kemudian Christoper yang merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), serta PT Medco Energy Tbk (MEDC).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Seluruh Sektor Saham Melemah, IHSG Ditutup Memerah

Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak IHSG belum mau beranjak dari zona merah pada perdagangan saham hari ini. Bahkan seluruh sektor saham memerah.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (16/5/2019), IHSG melemah 85,14 poin atau 1,42 persen ke posisi 5.890,73.  Sementara indeks saham LQ45 merosot 1,81 persen ke posisi 915,439. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah, kecuali Pefindo25.

Sebanyak 94 saham menguat dan tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sementara 323 melemah dan 117 diam di tempat.

Pada perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.009,62 dan terendah 5.889,5. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 476.241 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 664,21 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.450.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri mencatatkan penurunan terbesar2,48 persen. Diikuti konstruksi merosot 2,11 persen, dan industri dasar melemah 1,69 persen.

Saham-saham yang bukukan penguatan di tengah melemahnya IHSG antara lain saham FIRE naik 19,85 persen ke posisi Rp 11.775 per saham, saham KBLV menguat 17,8 persen ke posisi Rp 450 dan saham KIOS melonjak 13,82 persen ke posisi Rp 700 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham POSA turun 24,8 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham ABMM merosot 24,40 persen ke posisi Rp 1.425 per saham, dan saham BSSR susut 20,75 persen ke posisi Rp 1.260 per saham.


Awal Sesi Perdagangan Saham, IHSG Melemah 11,02 Poin

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (16/5/2019), IHSG susut 11,02 poin atau 0,18 persen ke posisi 5.969,85. Namun, IHSG akhirnya berbalik ke zona hijau naik 18 poin ke posisi 5.998. Indeks saham LQ45 susut 0,48 persen ke posisi 927,80. Sebagian besar indeks saham acuan koreksi.

Sebanyak 124 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 80 saham menguat dan 118 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.980,04 dan terendah 5.954,45.

Total frekuensi perdagangan saham 29.374 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 507,5 miliar. Investor asing jual saham Rp 56,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.468.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 0,43 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Sementara itu, sektor saham perdagangan susut 0,33 persen dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi tergelincir 0,17 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,09 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham LAND menguat 19 persen ke posisi Rp 1.190 per saham, saham FIRE menanjak 15,52 persen ke posisi Rp 11.350 per saham, dan saham BUVA menanjak 8,13 persen ke posisi Rp 133 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham HRME turun 10,34 persen ke posisi Rp 260 per saham, saham POSA tergelincir 9,76 persen ke posisi Rp 444 per saham, dan saham META turun 4,17 persen ke posisi Rp 184 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 0,18 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,61 persen, indeks saham Singapura dan Taiwan masing-masing melemah 0,17 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,18 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya