Liputan6.com, Melbourne - Mantan Perdana Menteri Australia, Bob Hawke, tutup usia pada hari ini, Kamis malam (16/5/2019) dalam umur 89 tahun. Eks pimpinan Partai Buruh ini wafat di rumahnya di Sydney, ketika tidur lelap.
Saat mengembuskan nafas terakhir, sang istri, Blanche d'Alpuget, berada di sisinya.
Advertisement
Meninggalnya politisi karismatik ini terjadi hanya dua hari sebelum pemilihan federal yang dijalankan pada 18 Mei. Para pakar politik dan peserta pemilu yang punya kenangan manis bersamanya, dari berbagai penjuru negeri, menumpahkan kesedihan mereka karena kehilangan sosok yang dianggap 'penting'.
Banyak di antara mereka yang mengingat momen istimewa Bob Hawke saat eks PM Australia yang menjabat dalam kurun terlama ini menenggak segelas bir secara langsung dan tanpa jeda, selagi menghadiri pertandingan kriket, berbalut pakaian kerjanya lengkap dengan setelah jas, dasi dan sepatu pantofel yang masih rapi.
Perdana Menteri Australia saat ini, Scott Morrison, menyampaikan bahwa Hawke adalah seorang intelektual hebat yang telah melayani negara dengan penuh semangat.
Sedangkan mantan PM Australia lainnya, Kevin Rudd, menyebut Hawke sebagai 'raksasa politik' Australia. Melalui akun Twitter pribadinya, ia menuliskan:
Dia dan Paul Keating menduniakan ekonomi Australia. Dia mendirikan APEC dan secara radikal memperdalam keterlibatan Australia dengan Asia. Dia mendirikan Medicare. Bersama dengan Therese dan seluruh bangsa, saya berduka atas kepergiannya.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, d'Alpuget menyampaikan:
Dia meninggal dengan tenang di rumah pada usia 89 tahun. Anak-anak saya dan Bob, Sue, Stephen, Rosslyn dan anak tirinya, Louis, dan cucunya, akan mengadakan pemakaman pribadi. Penghormatan terakhir akan diselenggarakan di Sydney dalam beberapa minggu mendatang.
Sosok Penuh Pujian
Bob Hawke dikenal karena kebijakan sosial dan kepeduliannya terhadap Australia yang saat itu rentan. Ia pernah menyatakan bahwa dirinya ingin menciptakan negara di mana "tidak ada warga Australia kelas dua".
Dia lalu menciptakan sistem perawatan kesehatan universal Australia - Medicare.
Tetapi PM Australia itu juga dipuji oleh banyak pihak karena melakukan reformasi pasar yang radikal - termasuk membuat dolar Australia dalam posisi floating.
"Di antara prestasi yang paling membanggakan adalah peningkatan besar dalam proporsi anak-anak yang menyelesaikan sekolah menengah, perannya dalam mengakhiri apartheid di Afrika Selatan, dan kampanye internasionalnya yang sukses untuk melindungi Antartika dari penambangan," demikian menurut pernyataan dari keluarganya.
Ia menambahkan bahwa dirinya membenci rasisme dan kefanatikan serta meramalkan perkembangan Asia.
Advertisement