Liputan6.com, Pekanbaru - Situasi Jalan Siak IV antara Kelurahan Meranti Pandak dengan Bom Lama, Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, sempat mencekam menjelang dan sesudah berbuka puasa. Tawuran pemuda di kawasan itu pecah di tengah jalan, Kamis, 16 Mei 2019.
Tawuran antarkampung ini membuat Jembatan Siak IV sebagai penghubung ke Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Senapelan, ditutup untuk masyarakat. Hingga tengah malam Kamis, jembatan masih diblokir personel Polresta Pekanbaru.
Bentrokan sempat terjadi di depan masjid menjelang berbuka puasa di persimpangan Jalan Sembilang. Tawuran pemuda ini pecah lagi di Jalan Siak IV setelah kedua kelompok sering berbalas serangan.
"Kita akan jaga kondusivitas jalan ini, tidak ada boleh masyarakat bergerombol di jalan, semuanya pulang. Kita akan sahur di sini bersama-sama," seru Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto.
Baca Juga
Advertisement
Kepada dua kubu, pria yang akrab dipanggil Santo ini mengimbau untuk menghentikan pertikaian. Tindakan tegas akan dilakukan kalau masih ada warga membandel dan mengompori yang lain berbuat anarkis.
"Sebaiknya pulang, beribadah di rumah, daripada nanti lebarannya di kantor polisi. Sepeda motor yang masih ada di jalan kalau tidak dibawa pulang, nanti jemputnya di kantor polisi," imbuh Santo memakai pengeras suara.
Pantauan di lokasi, beberapa titik di Jalan Siak IV, terdapat pecahan kaca dan beberapa kayu berserakan. Dua titik jalan, baik arah masuk ke Meranti Pandak dan Simpang Sembilang, dijaga ketat puluhan personel Brimob bersenjata lengkap.
Untuk mengurai masalah ini, Santo menyebut bakal mempertemukan kedua belah pihak, tokoh masyarakat, lurah dan camat setempat. Dandim dan Polda Riau juga dilibatkan agar tawuran pemuda di sana tak terjadi lagi.
"Dilihat nanti latar belakangnya, apakah sebelumnya ada permasalahan. Ini nanti dipecahkan bersama, karena ini bulan baik dan hari baik. Ramadan, mari sama-sama menjaga diri," Kapolresta menjelaskan.
Sita Parang dan Bom Molotov
Dalam tawuran ini, Santo menyebut ada dua warga mengalami luka. Keduanya sudah dirawat di rumah sakit dan anggotanya masih mengusut siapa pelakunya, apakah dari warga Bom Lama atau Meranti Pandak.
Selain itu, selama penyisiran berlangsung di persimpangan Jalan Sembilang, polisi menangkap dua pemuda yang kedapatan membawa senjata tajam, berupa parang. Turut pula disita beberapa jeriken serta botol minuman berisi bensin.
Bom molotov ini diamankan di dua lokasi berbeda, belasan di antaranya diamankan di perumahan Meranti Pandak, sementara lainnya ditemukan petugas di persimpangan Jalan Sembilang.
"Juga disita belasan kayu yang diamankan di lapangan, semuanya dibawa ke Polresta sebagai barang bukti. Kabarnya ada juga rumah kena molotov, ini masih diusut," jelas Santo.
Kedua pemuda yang ditangkap ini sempat melawan ketika petugas menghentikan laju sepeda motornya. Sebelumnya, kedua pemuda ini bersama warga lainnya sedang berkumpul di depan sebuah masjid di persimpangan Jalan Sembilang.
Kedua pemuda tak diketahui namanya ini kedapatan petugas membawa parang panjang. Pengakuan kepada polisi, kedua pemuda ini baru pulang dari gotong royong.
"Saya cuma lewat saja tadi, baru pulang gotong royong, sekalian menjemput teman saya ini," kata pemuda tadi setelah tangannya diikat di atas mobil patroli polisi.
Hanya saja, pengakuan pemuda ini terbantahkan karena ada dua sepeda motor diamankan polisi.
"Kata kau tadi jemput teman pakai sepeda motor, lah ini sepeda motor siapa, masak mau gotong royong malam-malam," tegas petugas.
Advertisement
Berawal Ngebut di Depan Masjid
Informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian bermula ketika pemuda dari Meranti Pandak, memacu sepeda motornya di persimpangan Jalan Sembilang. Warga di sana, persisnya di depan Masjid Istiqomah, meneriaki dan memakinya.
Tidak terima, pemuda tadi mengadu ke teman-temannya lalu menyerang ke depan masjid itu. Mereka membawa balok dan senjata tajam untuk menyerang pemuda di kampung sebelah.
Bentrokan pecah sehingga membuat seorang pemuda di Bom Lama, Jalan Sembilang, terluka pada bagian tangan. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya.
Serangan balasan terjadi dan membuat pemuda dari Meranti Pandak mundur. Mereka lari dan ada sepeda motor yang tertinggal sehingga dibakar oleh beberapa pemuda lawan.
Menjelang azan Isya berkumandang, ratusan pemuda Bom Lama berkumpul untuk melakukan serangan balasan. Kayu serta parang tak lupa dibawa sebagai senjata.
Tepat di tengah-tengah Jalan Siak IV, bentrok kedua kelompok tak dapat dihindari. Saling lempar batu terjadi, begitu juga bentrok fisik sehingga membuat beberapa pemuda dari kedua belah pihak terluka.
Beberapa menit kemudian polisi datang bersama TNI dari Komando Distrik Militer Pekanbaru menenangkan situasi. Pukul 20.00 WIB, kedua kelompok saling menarik diri, lalu berjaga di lokasi untuk mengantisipasi serangan balasan.
Satu pleton Brimob Polda Riau bersenjata lengkap diturunkan menjaga pintu masuk ke perumahan Meranti Pandak. Satu pleton lagi dikerahkan ke Bom Lama atau persimpangan Jalan Sembilang, Kelurahan Limbungan agar tawuran antar pemuda ini tak terjadi lagi.
Simak video pilihan berikut ini: