Liputan6.com, Tel aviv - Seorang pria Israel meludahi duta besar Polandia di jalan, di tengah sengketa diplomatik yang sedang berlangsung.
"Seorang pria mendekati kendaraan duta besar Polandia untuk Israel, membuka pintu dan kemudian meludah", kata juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld seperti dikutip dari The Independent, Jumat (17/5/2019).
Advertisement
Dubes Polandia untuk Israel Marek Magierowski mengatakan insiden ini terjadi ketika dia tengah duduk di mobilnya, di luar kedutaan Polandia di Tel Aviv.
Polandia mengutuk serangan rasis terhadap duta besarnya untuk Israel, setelah ia diduga diludahi di jalan. Hal yang menyulut kembali pertikaian diplomatik antara kedua negara.
Arsitek Israel berusia 65 tahun, Arik Lederman, ditangkap atas tuduhan penyerangan terhadap Marek Magierowski di luar kedutaan besar di Tel Aviv, Selasa 14 Mei 2019.
Polisi sekarang sedang menyelidiki insiden itu, yang digambarkan oleh perdana menteri Polandia Mateusz Morawiecki sebagai "tindakan agresi xenophobia".
Kementerian luar negeri Polandia juga memanggil duta besar Israel untuk Warsawa, Anna Azari, sebagai protes.
Insiden itu terjadi di tengah perselisihan yang sedang berlangsung tentang Holocaust dan permintaan untuk pengembalian properti Yahudi yang disita selama Perang Dunia Kedua.
Hubungan antara kedua negara telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir atas tuduhan bahwa pemerintah PiS nasionalis Warsawa telah mentolerir kebangkitan kembali perilaku antisemit.
Perselisihan antara Israel - Polandia itu meningkat pada Februari setelah perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa "Polandia bekerja sama dengan Nazi" pada masa itu.
Akibat insiden ini, Polandia menarik diri dari pertemuan puncak Eropa sebagai hasilnya dan membatalkan kunjungan delegasi Israel yang akan berlangsung pada hari Senin.
Permintaan Maaf
Arsitek Israel Arik Lederman kemudian menyatakan permohonan maafnya di pengadilan. Ia mengklaim tak menyadari orang yang diludahinya adalah duta besar Polandia.
Pernyataannya justru menyebabkan kemarahan lebih lanjut, karena ia menuduh seorang penjaga keamanan di kedutaan melakukan pelecehan antisemit terhadapnya.
"Keluarga saya menderita kesulitan akibat Holocaust di Polandia dan saya datang ke kedutaan karena masalah restitusi," katanya. "Selama itu saya menjadi sasaran penghinaan oleh salah satu karyawan kedutaan."
"Saya sedang berjalan ketika sebuah kendaraan datang dari belakang dan membunyikan klakson dengan keras, membuat saya takut. Saya mengungkapkan kemarahan dengan cara yang saya sesali" .
Sementara itu, Dubes Magierowski menggambarkan klaim tentang penjaga keamanan yang menghina pria Israel itu hal aneh.
"Sama sekali tidak benar. Dia (penjaga keamanan kedutaan) adalah orang yang setia, pekerja keras, terlatih dan berperasaan halus. Tidak ada satu keluhan pun atasnya," twit Dubes Magierowski.
Sedangkan pengacara tersangka mengatakan insiden itu adalah kisah yang dibesar-besarkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon mengatakan "Israel menyatakan simpati penuh dengan duta besar Polandia dan kaget atas serangan itu. Polisi Israel saat ini sedang menyelidiki."
"Kami akan mengecek teman-teman Polandia kami. Ini adalah prioritas utama bagi kami, karena kami berkomitmen penuh untuk keselamatan dan keamanan para diplomat," imbuh Emmanuel Nahshon.
Advertisement