Liputan6.com, Munich - Jet bertenaga listrik pertama yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal, resmi diluncurkan baru-baru ini setelah sukses melewati uji coba perdananya.
Dibuat oleh perusahaan startup asal Jerman, Lilium, jet ramah lingkungan itu dirancang sebagai taksi terbang dengan lima kursi, yang dapat dioperasional oleh pilot atau dalam mode drone.
Taksi terbang itu diperkirakan dapat beroperasi di kota-kota di seluruh dunia pada 2025 mendatang, dengan sistem layanan serupa moda transportasi konvensional sejenis.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari The Straits Times pada Jumat (17/5/2019), taksi terbang ini diklaim akan bebas emisi, lima kali lebih cepat dari mobil, dan menghasilkan lebih sedikit suara daripada sepeda motor.
Lilium memiliki dana US$ 100 juta (setara Rp 1,4 triliun), dan harus mengumpulkan setidaknya jumlah yang sama untuk membawa model itu ke pasaran, sekaligus menyiapkan gaji bagi ratusan calon pekerjanya, kata Daniel Wiegand, kepala eksekutif setempat, kepada Bloomberg TV.
Dalam operasional maksimumnya, taksi terbang dapat menjelajah sejauh 300 kilometer, yang memungkinkan perjalanan dari New York ke Boston.
Contoh lain, perjalanan singkat antara Bandara Internasional John F Kennedy dan pusat kota New York di Manhattan, akan menelan biaya sekitar US$ 70 (sekitar Rp 1 juta) per penumpang.
Tarif tersebut menjadikan taksi terbang lebih murah dibandingkan menyewa helikopter, atau layanan limusin kelas atas dari bandara ke pusat kota.
Uji Coba Perdana Berjalan Sukses
Sebuah prototipe taksi terbang dalam skala penuh, melakukan penerbangan debutnya dari pangkalan Lilium di dekat Munich, Jerman, pada 4 Mei 2019, dan semenjak itu telah diulang berkali-kali, kata perusahaan terkait dalam sebuah pernyataan.
Taksi terbang ini didukung oleh tenaga 36 mesin jet berbahan bakar listrik, yang akan memberikan kualitas penerbangan seperti pesawat konvensional.
Lebih dari itu, taksi terbang ini juga hanya menggunakan 10 persen energi untuk mode drone multi-rotor, yang beroperasi layaknya helikopter.
Penghematan itu pada gilirannya memungkinkan taksi terbang beroperasi 8-10 kali dalam jarak pendek, sekaligus mengatasi berbagai hambatan utama bagi pesawat bertenaga listrik.
Advertisement
Dilirik Beberapa Kota Besar Dunia
Lilium mengatakan bahwa taksi terbang besutannya telah diminati oleh beberapa kota besar dunia, di mana nantinya akan disalurkan 20 unit di masing-masing lokasi.
Perakitan taksi terbang ini rencananya akan tetap berjalan independen, di mana perusahaan membuat sendiri mesin, baterai, dan struktur komposit.
Sementara itu, Lilium juga telah mulai meminta persetujuan dari regulator penerbangan Eropa dan AS, yang akan menjadikannya jet listrik bersertifikasi pertama dalam sejarah.
Saat ini, ada lebih dari 100 program pengembangan pesawat listrik yang berbeda di seluruh dunia, dengan pesaing terbesar Lilium termasuk Joby Aviation dan Kitty Hawk, yang modelnya adalah rotor listrik penuh.,
Penawaran teknologi taksi terbang juga telah diajukan oleh gabungan Airbus SE, Boeing Co dan Bell Helicopter, yang bermitra dengan Uber Technologies Inc sebagai operatornya.