Bank Mandiri Siapkan Rp 54,9 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Lebaran

Bank Mandiri juga telah menyediakan beberapa titik di tol untuk membantu para nasabah yang ingin top up e-money.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 17 Mei 2019, 20:00 WIB
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan uang di masyarakat meningkat jelang Lebaran. Perbankan pun mulai mempersiapkan diri.

Salah satunya, PT Bank Mandiri yang menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 54,9 triliun untuk transaksi saat hari raya Idul Fitri.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunadi mengatakan di saat lebaran nanti juga akan ada 155 cabang yang buka untuk melayani masyarakat yang ingin bertransaksi dan menabung.

“Cabang ini gunanya untuk setor tunai. Kita nanti akan ada piket khusus di kantor pusat khususnya IT untuk jaga operasional saat libur lebaran, jadi masih bisa melayani para nasabah,” ujarnya saat ditemui usai RUPS di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Tidak hanya itu saja, Bank Mandiri juga telah menyediakan beberapa titik di tol untuk membantu para nasabah yang ingin top up e-money mereka.

 “Nanti ada sekitar tol merak hingga Banyuwangi. Tapi nanti akan diinfokan lebih lanjut ke para nasabah,” ungkapnya

 “Top up e-money juga bisa dilakukan dibeberapa partner kami seperti indomaret dan alfamart,” tutupnya.


Layani Penukaran Uang Lebaran, BI Gorontalo Siapkan Rp 750 Miliar

Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo menyiapkan Rp 750 miliar bagi masyarakat yang ingin menukarkan uangnya dengan pecahan tertentu. Penukaran uang tersebut dilakukan untuk melayani kebutuhan uang kecil masyarakat pada lebaran 2019.

Kepala Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Gorontalo, Gunawan Purbowo mengatakan jumlah uang yang siap ditukarkan itu mengalami peningkatan jika dibanding 2018 lalu yang hanya mencapai Rp 600 miliar.

"Tahun 2018 lalu, Rp 600 miliar itu sebenarnya sudah cukup. Bahkan ada bank yang setelah lebaran yang kembali menyetorkan uang karena tidak terserap dimasyarakat," ungkap dia.

Meski demikian menurut Gunawan, pada tahun ini BI Gorontalo berupaya mengantisipasi dengan tetap menaikkan jumlah uang yang akan ditukarkan. Keputusan itu didasarkan pada pertimbangan adanya perekonomian naik dan kesadaran masyarakat akan keberadaan bank Indonesia.

Lebih lanjut ia mengatakan dari Rp 750 miliar yang siap ditukarkan, Rp 180 miliar diantaranya adalah pecahan uang kecil. Uang kecil itu terdiri dari pecahan Rp 2.000 hingga Rp 20.000.

"Uang pecahan kecil segitu, kita perkirakan cukuplah untuk melayani kebutuhan masyarakat," imbuhnya.

Ia menambahkan Bank Indonesia Gorontalo juga telah menyiapkan mobil kas keliling yang akan ditempatkan dilokasi lokasi keramaian agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Namun warga yang hendak menukarkan uang dimobil kas keliling dibatasi dalam jumlah tertentu.

"Jumlahnya kami batasi, masing-masing dapat Rp 3,7 juta. Itu cukup mestinya," ujar Gunawan.

Selain itu, lanjut Gunawan, berbeda dengan tahun lalu penukaran uang pecahan kecil tidak lagi dilakukan secara terpusat pada hari-hari tertentu. Saat ini masyarakat yang memiliki rekening bank bisa langsung menarik uangnya dalam pecehan kecil sesuai keinginan sehingga lebih efisien.

Ia memastikan pecahan uang kecil telah disiapkan bahkan sejumlah bank telah melakukan penarikan ke Bank Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan pecahan uang kecil para nasabahnya.

“Jadi, minta pecahannya berapa yang dibutuhkan, apakah pecahan Rp 20 ribu, Rp 20 ribu hingga Rp 1.000," tandas dia. (Andri Arnold)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya