Jasa Marga Usulkan Diskon Tarif Tol 10 Persen Saat Mudik

Besaran diskon tarif yang akan diberikan ‎mencapai 10 persen, berlaku serentak untuk seluruh ruas tol yang dioperasikan perusahaan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Mei 2019, 12:45 WIB
Sejumlah kendaraan melintasi tol dalam kota di kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu (13/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) berencana memberikan diskon tarif tol saat musim mudik Lebaran. Rencananya, kebijakan ini akan di‎usulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
 
Direktur Operasional II PT Jasa Marga Subekti Syukur mengatakan, besaran diskon tarif yang akan diberikan ‎mencapai 10 persen, berlaku serentak untuk seluruh ruas tol yang dioperasikan perusahaan.
 
Namun gagasan tersebut perlu dilaporkan terlebih dahulu kepada pihak terkait. "Kita rencanakan dan usulkan 10 persen ya," kata Subekti, Jumat (18/5/2019).
 
Menurut Subekti, untuk merapkan diskon tarif Jasa Marga‎ juga harus menunggu kesepakatan dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain), yang tergabung dalam Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI).
 
"Ini kita coba cari kesepakatan dengan BUJT-nya. Kan banyak," tuturnya.
 
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengungkapkan, dalam hal pemberian diskon tarif tol saat lebaran pemerintah tidak bisa ‎melakukan intervensi, sebab hal tersebut merupakan aksi korporasi. 
 
‎"Diskon tarif sifatnya sukarela dari masih-masing badan usah, ngga ada Surat Keputusan," tandasnya.

GT Cikarang Utama Dibongkar, Cek Tarif Baru Tol Jakarta-Cikampek

Kepadatan kendaraan yang menuju Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/6) dini hari. Lima hari jelang Lebaran, kepadatan terpantau didominasi oleh kendaraan pribadi dan bus angkutan penumpang. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat‎ (PUPR) menyatakan, penutupan Gardu Tol (GT) Cikarang Utama akan berdampak pada penyesuaian tarif tol pada beberapa ruas.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, penutupan GT Cikarang Utama membuat sistem pembayaran tol menjadi terbuka, sehingga untuk dari arah Cawang akan dikenakan penarikan pada pintu keluar. Sedangkan dari arah sebaliknya, ‎dikenakan pada pintu masuk tol.

"Saya dengan teman Jasa Marga bilang begini, boleh merubah sistem transaksi tapi nggak boleh menambah keuntungan," kata Danang, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Jasa Marga pun membagi empat wilayah dalam penetapan tarif dampak dari penutupan GT Cikarang Utama‎.

Direktur Operasional II PT Jasa Marga Subekti Syukur menyebutkan,‎ Wilayah 1 Jakarta - Pondok Gede Barat tarif tidak mengalami perubahan, untuk golongan 1 misanya dikenakan Rp 1.500. Wilayah 2 Jakarta - Cikarang Barat dengan tarif golongan 1 Rp 4.500.

Wilayah 3 Jakarta-Karawang Timur tarif tol golongan I menjadi Rp 12 ribu. Wilayah 4 Jakarta-Cikampek dikenakan tarif Rp 15 ribu untuk golongan I.

Atas kebijakan tersebut, maka untuk wilayah 3 mengalami dampak tarif menjadi lebih mahal. Seperti Jakarta - GT Cibatu dari sebelumnya Rp 6 ribu menjadi Rp 12 ribu, GT Cikarang Barat- Cibatu dari Rp 1.500 menjadi Rp 12 ribu, dan dari Cikarang Barat ke Cikarang Timur naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 12 ribu.

"Implikasi ada penyesuaian tarif, dari Cawang hingga Pondok Gede timur Rp 1.500 tetap. Setelah beroperasi Cikampek Utama dan Kalihurip jarak jauh sama Rp 15 ribu, sedangkan hingga Gate Karawang Timur dari Rp 10.500 jadi Rp 12 ribu ini saja yang mengalami perbahan," paparnya.

Gerbang Tol Cikarang Utama tidak lagi digunakan untuk transaksi sejak 23 Mei 2019, Pukul 00.00. Gerbang tersebut akan dibongkar secara bertahap. Sebagai gardu tol pengganti, Jasa Marga telah menyiapkan gardu baru yaitu di Kilo Meter (KM) 70 Cikampek dan KM 67 Kali Hurip, dengan demikian transaksi dilakukan di dua gardu tersebut.


Pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek Tak Ganggu Arus Mudik

Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan saat ini ruas tol layang Jakarta-Cikampek II atau Japek Elevated masih dalam tahap konstruksi. Dengan demikian belum dapat digunakan pada mudik lebaran tahun ini.

Meskipun demikian, dia memastikan hal itu tidak akan mengganggu lalu lintas saat mudik nanti. Sebab ruas tol Japek tanpa ruas elevated sesungguhnya dapat menyokong arus mudik lebaran.

"Masih tersisa sedikit nih, Japek elevated. Tapi sebetulnya Japek sendiri tanpa elevated sebetulnya bisa men-support maksimal karena dia sendiri lajurnya 4 kali dua, dia kapasitasnya besar," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Menurut dia terdapat beberapa hal yang mesti dilakukan agar ruas tol Jakarta-Cikampek non-elevated dapat beroperasi optimal. Salah satu pembatasan kendaraan logistik.

"Hanya membutuhkan dua, pertama bahwa truk dibatasi nanti kedua proyeknya berhenti karena ada tiga proyek sekarang. Terlepas dari itu sudah sangat aman," ujarnya.

Pihaknya pun telah melakukan berbagai persiapan di ruas-ruas tol milik perseroan. Dengan demikian mudik kali ini dapat berjalan dengan lancar.

"Kita sudah menyiapkan gardu-gardu dengan kapasitas yang sangat tinggi yang khusus menampung trafik saat mudik. Hampir dua kali normal kan jadi kita sudah siapkan," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya