Polri Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi pada H-3 Lebaran

Menurut dia, tahun 2019 ini akan dipadati pemudik yang menuju Pulau Jawa, yakni 60 persen.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Mei 2019, 11:45 WIB
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri memprediksi jumlah pemudik 2019 meningkat hingga 40 persen. Hal tersebut dia katakan berdasarkan evaluasi persiapan operasi ketupat 2019.

"Estimasi kami massa mudik nanti naik 30 hingga 40 persen dibanding tahun lalu," kata Irjen Refdi dalam diskusi bertema Mudik Selamat Guyub Rukun oleh Teraskita, di Crowne Plaza, Semanggi Jakarta Selatan, Kamis (16/5/2019).

Menurut dia, tahun 2019 ini akan dipadati pemudik yang menuju Pulau Jawa, yakni 60 persen. Sementara pemudik yang menuju Sumatera 20 persen, sedangkan bagian Tengah dan Timur Indonesia 20 persen.

Menengok data dipaparkan Korlantas Polri, pemudik menggunakan mobil pribadi tercatat naik paling pesat mencapai 28,9 persen. Angka itu jauh bila dibandingkan pemudik pengguna bus ekonomi yang naik 16,1 persen, bus eksekutif 13,9 persen, dan pengguna motor yang juga naik 6,3 persen.

"Kalau kita lihat sebaran kendaraan bermotor ini sama dengan sebaran pemudik yang saya sebutkan tadi (60 persen ada di Jawa)," jelas Irjen Refdi.

Terkait tanggal, menurut dia perlu diperhatikan untuk jadwal mudik 2019. Data survei Kakorlantas Polri menyebut H-3 dan H+3 lebaran menjadi puncak arus mudik tahun ini. Kemudian, soal Operasi Ketupat 2019 sendiri dimulai sejak 29 Mei 2019, hingga 12 Juni 2019. Selama 13 hari ini, Polri menerjunkan personel gabungan hingga 157.155 anggota.

"Mereka disebar 60 persen di Jawa, 40 persen di luar jawa," tandas jenderal bintang dua ini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya