3 Alasan Mengapa Real Madrid 'Dilarang' Rekrut Gelandang MU

Real Madrid musim ini memang benar-benar kehilangan sesuatu dalam skuat mereka. Salah satu pemain yang jadi incaran adalah gelandang MU, Paul Pogba.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 18 Mei 2019, 07:00 WIB
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba. (AFP Photo/Franck Fife)

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid tengah merasakan musim yang sulit. Pengangkatan kembali Zinedine Zidane sebagai pelatih mulai memberikan harapan baru untuk para penggemar Los Blancos.

Real Madrid tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions dan melewatkan La Liga ke pesaingnya, Barcelona.

Pemenang 13 kali Liga Champions ini menyelesaikan musim tanpa trofi. Penunjukan Zidane pada bulan Maret lalu, menandai proses untuk perbaikan di klub yang akan berlanjut di pasar transfer.

Dilansir dari sportskeeda.com, beberapa pemain akan pergi dan wajah-wajah baru akan tiba. Salah satu nama besar yang melakukan putaran di sekitar Santiago Bernabeu adalah gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba.

Real Madrid musim ini memang benar-benar kehilangan sesuatu dalam skuat mereka saat ini. Dan, itu adalah kurangnya pencetak gol yang produktif.

Namun, banyak yang menyarankan Real Madrid seharusnya tidak membuat kesalahan dengan merekrut Pogba.


Inkonsisten

Paul Pogba. (AP/Martin Rickett)

Pertama, Pogba adalah pemain bola yang brilian. Umpan silang serta umpan-umpan panjangnya membuat iri pemain tengah mana pun setiap hari.

Tapi, masalah utama Pogba adalah ketidakkonsistenannya. Meskipun, Pogba memiliki 13 gol dan 9 assist untuk namanya di Liga Inggris, ia sering menghilang dalam pertandingan besar. Pogba gagal mencetak gol melawan salah satu dari 6 tim top musim ini.

Jika Real Madrid benar-benar kehilangan sesuatu dalam skuad mereka saat ini, itu adalah kurangnya pencetak gol yang produktif.

Real Madrid telah menghadapi masalah musim ini, karena gagal memberikan ancaman di depan gawang. Pogba dapat memulai permainan dari belakang atau mempersiapkan umpan terakhir tetapi dia bukan pemain yang akan mencetak gol.

Untuk alasan ini, Real harus mencari pencetak gol yang produktif seperti Hazard atau Mbappe tetapi bukan Pogba.


Pemberontakan

Paul Pogba (kanan) dan Alexis Sanchez dinilai gagal memenuhi harapan pemain MU (Paul ELLIS / AFP)

Kedua, sikap Pogba di lapangan serta ruang ganti mungkin menjadi masalah bagi Zidane dan timnya. Dalam tim yang terdiri dari bintang-bintang seperti Modric, Bale, Kroos, Pogba dapat memiliki masalah serius.

Dia adalah orang yang memulai pemberontakan di ruang ganti melawan Jose Mourinho, dan itu berdampak buruk bagi tim. Keretakannya dengan Alexis Sanchez adalah contoh lain di mana ia gagal hidup berdampingan dengan seorang pemain bintang.

Pada saat ini, Zidane tidak ingin memasukkan seorang pemain dalam pasukannya yang akan menantang ideologinya sendiri. Dengan demikian, baik Zidane dan Perez akan terlihat untuk memasukkan seseorang dengan sikap positif yang akan menambah dampak di lapangan dan Paul Pogba mungkin bukan orangnya saat ini.


Tak Respek

Gelandang MU, Paul Pogba. (AP Photo/Jon Super)

Ketiga, sikap Pogba yang sudah tak respek lagi pada tim. Kejadian usai MU kalah dari Everton 0-4 di Stadion Goodison Park, membuat para netizen terutama fan Setan Merah marah-marah.

Para pemain MU biasanya memberikan penghormatan dari lapangan ke tribune para penonton Setan Merah setiap kali laga tandang. Kebiasaan itu selalu dilakukan sebagai ungkapan terima kasih kepada para pendukung karena tetap setia menemani tim kesayangan mereka.

Namun, dikutip dari Mirror, pemain timnas Prancis itu memilih langsung masuk ke lorong stadion menuju ruang ganti. Padahal, Pogba biasanya juga memberikan penghormatan kepada para pendukung timnya setiap kali menyudahi laga tandang.

Sontak, sikap Pogba itu mengundang kemarahan para fan MU karena menganggapnya sudah tidak memberikan respek lagi kepada Setan Merah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya