Liputan6.com, Jakarta Masjid An-Nawier, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Pekojan ini, memang tak pernah sepi pengunjung saat bulan Ramadan. Di samping bangunannya yang memiliki sejarah penting, masjid ini juga menjadi ciri khas dari Kampung Arab Pekojan di Tambora, Jakarta Barat.
Setiap tahun, Masjid Pekojan selalu mengadakan buka puasa bersama, kecuali pada malam-malam tertentu, seperti malam 19 Ramadan dan 27 Ramadan saat pelaksanaan acara pengkhataman Alquran. Suasana kekeluargaan menyelimuti momen buka puasa bersama di masjid ini. Pasalnya, makanan yang disediakan merupakan sumbangan dari warga sekitar.
Advertisement
"Saya hampir setiap hari buka puasa di sini karena sekalian salat Magrib berjemaah. Di sini selalu ramai karna banyak orang dari luar juga singgah," ujar salah satu warga Kampung Pekojan, saat ditemui Liputan6.com, di Masjid Pekojan, Kamis (16/05/2019)
Momen buka puasa dihadiri oleh lebih dari 50 orang yang sebagian adalah warga sekitar dan sebagian lagi adalah pengunjung lain yang berniat datang ke Masjid Pekojan. Mayoritas pengunjung merupakan laki-laki dan hanya segelintir perempuan yang ikut berbuka puasa.
Saat Ramadan, pengunjung Masjid Pekojan lebih banyak dari hari biasa. Hal itu diketahui karena euforia umat muslim dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain itu, Masjid Pekojan juga memiliki makna yang penting bagi masyarakat sekitar.
"Seperti jantung yang ada di dalam tubuh berarti sangat penting bagi mereka, karena masjid ini menjadi nafas gerak kehidupan mereka," ujar Ketua Pengurus Masjid Pekojan, Dikky Abu Bakar Bashandid.