Liputan6.com, Seoul - Lotte Chemical Corporation, salah satu perusahaan besar di Korea Selatan saat ini, sedang melakukan ekspansi besar-besaran di Indonesia. Mereka menggelontorkan investasi dengan membangun pabrik petrokimia bernilai sebesar US$ 3,5 miliar.
Oleh karena itu, perusahaan ini membutuhkan banyak tenaga kerja baru, termasuk tenaga kerja asing. Salah satu negara yang diincar adalah Indonesia.
Advertisement
Dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Indonesia di Seoul yang diterima oleh Liputan6.com pada Jumat (17/5/2019), setidaknya 1.000 sarjana kimia dari Tanah Air akan direkrut.
Selain itu, Industrial Bank of Korea (IBK) juga menyatakan tengah membutuhkan tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk menduduki jabatan manajerial, serta staf tingkat menengah dan tinggi di berbagai bidang di perusahaan yang akan berekspansi di Indonesia pada pertengahan tahun ini.
Hal tersebut disejajarkan dengan mengakuisisi Bank Agris dan Bank Mitraniaga. IBK membuka peluang pekerjaan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang secara khusus sedang menempuh pendidikan atau tinggal di Korea Selatan.
Job Fair
Laporan tersebut diungkapkan pada gelaran job fair yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, dengan judul "Introduction Session to Job Opportunity" pada hari ini.
Dalam pelaksanaan kegiatan itu, KBRI menggandeng Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (Perpika). Job fair digelar sehubungan dengan perusahaan-perusahaan Korea yang sedang membuka peluang kerja bagi ribuan TKI.
Selain Lotte Chemical Corporation dan IBK, perusahaan lain seperti OCI (industri kimia dan energi), CJ Logistic, dan LG International juga turut terlibat dalam kegiatan job fair ini.
Acara itu diisi dengan presentasi oleh masing-masing perusahaan dan dilanjutkan dengan One on One Meeting/Consultation dengan para peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa Indonesia atau WNI alumni dari berbagai universitas di Korea.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, saat membuka program ini menyampaikan harapannya agar perusahaan maupun peserta mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi, dapat memanfaatkan peluang itu sebaik mungkin.
"Keduanya mempunyai ketertarikan yang sejalan. Para perusahaan tersebut dapat memperoleh tenaga kerja handal yang sudah memahami bahasa, budaya, kebiasaan dan etos kerja Korea sekaligus memahami pasar Indonesia," tutur Dubes Umar.
Advertisement
Kata Perpika
Pernyataan senada juga diungkap oleh Ketua Perpika, yaitu Rian Mahardhika, yang datang pada seminar sebagai peserta. "Ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa Indonesia maupun perusahaan Korea yang akan berekspansi di Indonesia untuk mendapatkan tenaga kerja terbaik," katanya.
"Saya yakin Anda tak akan menyesal merekrut kami dan saya harap hubungan baik ini akan terus ditingkatkan," ucapnya lagi.
Job fair ini merupakan program inovasi perdana KBRI Seoul dalam rangka diplomasi ekonomi sekaligus promosi tenaga professional Indonesia, untuk bekerja di berbagai perusahaan multinasional Korea.
Kebutuhan akan tenaga terampil Indonesia yang memiliki kemampuan bahasa Korea dan pengetahuan budaya kerja Korea, terus meningkat seiring dengan naiknya investasi perusahaan Korea di Indonesia.
Job fair KBRI Seoul akan diselenggarakan secara berkala. Terlebih mengetahui minat peserta yang demikian tinggi. Bahkan pendaftaran terpaksa ditutup dua minggu sebelum kegiatan berlangsung, karena keterbatasan tempat.
"Ya, kami akan melaksanakan kegiatan ini secara berkala, setidaknya dua kali setahun," janji Dubes Umar yang juga menggarisbawahi bahwa sudah ada berbagai perusahaan lain yang berminat untuk ikut serta dalam program job fair kedepannya.
Saat ini, terdapat tak kurang dari sekitar 1.700 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Korea Selatan. Ratusan dari mereka diwisuda tiap tahunnya. Jika data ini dikelola dengan baik, maka akan menjadi sumber tenaga kerja yang luar biasa.