Liputan6.com, Surabaya - PLN ajak generasi milenial ITS membangun negeri melalui kuliah umum bertema “PLN Bangun Negeri dan Tantangan Millenial di Era Industri 4.0 pada Bidang Kelistrikan” di Gedung Research Center Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), pada Jumat 17 Mei 2019.
Sebelumnya kegiatan tersebut telah hadir di Yogyakarta dan kota lainnya. Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,Heru Setiawan disaksikan oleh Executive Vice President Talent Development PLN Karyawan Aji dan General Manager (GM) PLN UIP JBTB I Djarot Hutabri.
"ITS menyambut baik kerja sama dengan PLN dalam program beasiswa ini, kami tentu berbangga apabila anak didik kami mampu berkontribusi membangun Indonesia melalui BUMN dengan aset terbesar di Indonesia, tidak lain ialah PLN," tutur Heru Setiawan.
Baca Juga
Advertisement
Memasuki materi pertama, Djarot Hutabri menyampaikan PLN tak henti membangun Indonesia dengan menyediakan infrastruktur kelistrikan dari Sabang sampai Merauke.
"Listrik merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat, oleh karena itu PLN terus berusaha memberikan pelayanan optimal kepada seluruh masyarakat baik yang di kota maupun pelosok nusantara. Dalam hal ini, Millenial PLN tentu memiliki peran besar," ungkapnya.
Menjawab tantangan di era Industri 4.0, Karyawan Aji menyampaikan, PLN terus berinovasi dan adaptasi, salah satunya yakni dengan ide-ide kreatif dan pembawa perubahan dari para millenial.
Karyawan Aji juga mengajak generasi milenial ITS untuk turut serta berperan menjadi agen perubahan dan kemajuan bangsa. Sekitar 183 mahasiswa ITS dari beragam program studi hadir dalam acara tersebut.
Acara ini merupakan bagian dari program employer branding, PLN berbagi pengalaman dalam membangun Indonesia, mulai dari bekerja kantoran hingga beragam aktivitas sosial seperti recovery kelistrikan pasca bencana maupun progam Papua Terang.
Antusiasme tinggi terlihat dari keaktifan peserta selama acara berlangsung. Beragam hadiah menarik pun disuguhkan mulai dari kupon voucher token listrik, handphone hingga kompor induksi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Disambut Positif
Salah satu mahasiswa ITS yang hadir dalam kegiatan tersebut, Yasmin Anggraeni Risamasu menunjukkan apresiasi positifnya.
"Melalui acara ini, kami dapat mengetahui PLN secara mendalam termasuk pentingnya peran Millenial di Era Industri 4.0," ungkap mahasiswa S1 Teknik Elektro ini.
Dalam kesempatan yang sama, PLN juga membuka kesempatan luas bagi para calon mahasiswa mendapatkan beasiswa melalui program ikatan dinas PLN–ITS. Hal ini dikukuhkan dengan penandatangan kerjasama beasiswa ikatan dinas PLN–ITS.
Advertisement
Vokasi UGM dan PLN Sepakat Lakukan Kerja Sama Ikatan Dinas
Sebelumnya, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menandatangani kesepakatan bersama PLN untuk melakukan kerja sama ikatan dinas. Program ini merupakan bagian dari kebijakan link and match UGM agar membantu peserta didik terjun ke dunia industri.
Kesepakatan yang dimaksud adalah Penyelenggaraan Program Pendidikan Diploma Empat (D-IV) Ikatan Dinas di bidamg elektro atau listrik. Dengan ini maka PLN bisa terlibat dalam penyusunan kurikulum dan memperbanyak kesempatan magang mahasiswa D-IV UGM di bidang elektro.
“Perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk mempersiapkan sejak dini bibit unggul PLN dalam memajukan energi kelistrikan di Indonesia,” ujar Dekan SV UGM Wikan Sakarinto dalam pernyataan yang diterima Liputan6.com, Jumat, 26 April 2019.
Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Wikan dan Direktur Human Capital Management Muhamad Ali yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Karyawan Aji selaku Executive Vice President Talent Development PT PLN (Persero).
Aji menyebut program ini memiliki standar yang ketat. IPK mahasiswa D-IV UGM prodi ini akan diawasi dan evaluasi akan dilakukan secara rutin.
"Secara berkala, PLN serta SV akan melakukan evaluasi terhadap mahasiswa dengan memantau setiap pencapaian prestasi akademik, dan mereka akan dinyatakan gugur jika IPK dibawah 2,75," ujar Aji yang berharap mahasiswa bisa beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang serta big data.
Para mahasiswa yang tertarik pada program ini harus telah terdaftar dahulu sebagai mahasiswa SV UGM. Adapun proses seleksi yang wajib diikuti oleh peserta meliputi psikotes, tes kesehatan dan tes wawancara.
Apabila lolos, mahasiswa akan mempelajari segala hal sehingga nantinya dengan kompetensi yang cukup, mereka bisa diterima menjadi bagian dari PLN. Program kerja sama ini akan dijalankan dari tahun akademik 2019/2020 sampai 2021/2022.
Wikan menjelaskan, program ini sebenarnya sudah berjalan lebih dari 4 tahun, di mana sebelumnya bekerja sama dengan prodi D-3 Teknik Elektro / Teknologi Listrik SV UGM. Mulai tahun ini, prodi tersebut telah dikembangkan menjadi Sarjana Terapan bidang Teknologi Rekayasa Elektro.
“Harapannya dengan program ini, kami bisa mendapatkan talenta-talenta terbaik generasi bangsa dalam memajukan kelistrikan Indonesia yang tantangannya semakin besar," ujar Aji.