Liputan6.com, Barcelona- Xavi Hernandez mengomentari kegagalan Barcelona di Liga Champions 2018-2019. Eks playmaker jenius Blaugrana ini mengatakan Barcelona harus secepatnya kembali ke gaya bermain yang lama; mendominasi dan andalkan penguasaan bola.
Hanya cara ini, kata Xavi, yang bisa membawa kembali Barcelona berjaya di Liga Champions. Tanpa gaya main seperti itu, Xavi menilai Barcelona mustahil bisa kembali menjadi juara Liga Champions.
Baca Juga
Advertisement
Legenda Barcelona ini juga menilai mantan klubnya sudah kehilangan 'marwah' itu di permainan.
"Saya pikir Barcelona harus mendominasi lagi, kalau tidak mana mungkin juara Liga Champions lai," ujar Xavi seperti dikutip Marca.
"Sejarah mengingatkan kami saat bagaimana Barcelona memenangkan Liga Champions dan Liga Spanyol bersamaan. Saya pikir kami sekarang kurang mendominasi pertandingan lagi."
Belum Mau
Apakah ini tanda Xavi ingin melatih Barcelona? Dia mengatakan belum ingin menjadi pelatih kepala Barcelona, setidaknya untuk sekarang ini.
"Saya belum ingin melatih Barcelona. Saya tak mungkin awali karier jadi pelatih tim utama Barcelona, itu tidak normal," ujarnya.
"Saya harus membuktikan dulu kualitas saya sebagai pelatih dan memulainya dari nol.Terlalu cepat kalau sekarang kembali ke Barcelona atau melatih klub La Liga.
"Tentu itu menjadi tujuan saya melatih Barcelona, tapi saya harus benar-benar siap. Ini belum waktunya."
Advertisement
Bak Dongeng
Xavi juga mengingat kembali masa kejayaannya di sepak bola. Dia mengatakan segalanya saat itu seperti dongeng.
"Semuanya terjadi bak dongeng saja," ujar Xavi mengingat kariernya di sepak bola.
"Pengakuan di level personal dan sepak bola. Juga trofi dan pengalaman. Apa yang sudah saya nikmati di lapangan, merasa penting di Barcelona dan Timnas Spanyol."
Baca Juga
Profil Jonathan David, Pemain Internasional Kanada yang Bawa Lille Tahan Imbang Juventus di Liga Champions
Profil Nicolo Zaniolo, Pemain Baru Atalanta yang Cetak Gol Perdana saat Menang Lawan Stuttgart di Liga Champions
Profil Karim Konate, Pahlawan RB Salzburg yang Mencetak "Brace" saat Lawan Feyenoord