Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan salah satu partai anggota koalisi yang mengusung Paslon 01 Joko Widodo dan Maruf Amin. Sampai saat ini, Jokowi-Maruf masih unggul dalam perhitungan suara versi KPU dibandingkan rivalnya Prabowo-Sandi.
Melihat hal itu, Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB berharap jatah menteri dari partainya bisa mencapai 10 orang.
Advertisement
"Moga-moga 60 DPR RI, 10 menteri dilantik dari PKB. Berdoa kan ndak salah," kata Muhaimin saat membuka acara Dialog Kebangsaan dan Buka Puasa Bersama Wakil Ketua MPR RI di kediamannya, Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2019).
Cak Imin berkelakar dengan berharap semoga pihak-pihak yang memanasi-manasi politik Indonesia akan tetap panas, namun rakyat aman dan sejahtera.
"Saya beserta keluarga mohom doa diberikan kesehatan dan sakinah mawadah warahmah," pinta Muhaimin dengan menggandeng istrinya ke atas panggung.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar menggelar acara dialog kebangsaan dan buka puasa bersama.
Dalam acara itu turut hadir beberapa tokoh nasional, seperti Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, Direktur Relawan TKN Maman Imanul Haq,As'ad Said Ali, dan tokoh-tokoh lintas agama.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tokoh Lintas Agama
Dalam acara buka bersama yang digelar tersebut, bukan hanya tokoh-tokoh dari kalangan umat Islam yang diundang, tokoh dari agama lain pun turut diundang.
Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang yang turut hadir dalam kesempatan itu menyampaikan ajakannya supaya bangsa Indonesia terus menjaga semangat kebangsaannya.
"Kita hrus pelihara terus-menerus semangat kebangsaan kita, semangat toleransi kita, budaya kita dan harus mengharagi keadaban kita. Kita mempunyai tanggung jawab untuk menabur benih-benih kebaikan untuk menggerus benih-benih kekerasan supaya kita bisa menikmati rahmat Allah di bumi tercinta ini," sampai Pendeta Henriette.
Senada dengan Pendeta Henriette, Sekjen Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat I Ketut Parwata juga menyampaikan bahwa persatuan rakyat Indonesia yang sempat tercabik pasca Pemilu 2019 akan bisa kembalai dirajut oleh para tokoh yang berjiwa negarwan.
"Dengan jiwa kenegarawanan tokoh-tokoh kita, robek-robek itu akan kita rajut lagi," ucapnya.
Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi S Tanuwijaya juga ikut berbicara dalam kesempatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa meskipun pilihan bangsa Indonesia dalam pemilu yang lalu berbeda-beda, namun bangsa Indonesia tetap sesama saudara.
"Meskipun pilihan kita beda, tetapi kita tetap saudara," ujarnya.
Budi pun berpesan kepada Muhaimin Iskandar supaya menggandeng tokoh-tokoh yang kompeten meskipun bersebrangan.
"Kalau dulu memang bersebrangan bisa lah digandeng asal dia kompeten. Dan kalau kawan sendiri tapi tidak baik ya tahan dulu. Tunggu sampai baik," tutur Budi.
Waketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2010-2015, As'ad Said Ali juga turut serta menyampaikan petuahnya. Ia menyampaikan bahwa PBNU adalah bagian dari masyarakat sipil yang mempersatukan Indonesia.
NU adalah civil society yang mempersatukan bangsa ini. Budaya kita, agama-budaya menjadi satu-kesatuan yg tdak bisa dipisahakan," katanya.
Selain tokoh lintas agama, turut hadir pula tokoh nasional seperti, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, Direktur Relawan TKN Maman Imanul Haq, dan As'ad Said Ali, serta beberapa tokoh lainnya.
Advertisement