Pengakuan Mengejutkan BMW Terkait Penjualan di Indonesia

Sebagai rival sejati, BMW Indonesia mengaku masih belum bisa menyaingi Mercedes-Benz dari sisi penjualan di pasar otomotif nasional beberapa tahun belakangan ini.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 19 Mei 2019, 14:11 WIB
Mengapa BMW menggunakan dasar logo berbentuk bulat? Mengapa pula warna yang dipilih adalah biru dan putih?

Liputan6.com, Jakarta Sebagai rival sejati, BMW Indonesia mengaku masih belum bisa menyaingi Mercedes=Benz dari sisi penjualan di pasar otomotif nasional beberapa tahun belakangan ini. Hal itu dikarenakan beberapa faktor penyebab.

Salah satu penyebab diakui Vice President of Sales BMW Indonesia Bayu Riyanto dikarenakan kapasitas produksi yang tersedia saat ini masih belum sebesar Mercedes-Benz.

"Sebetulnya dari kapasitas. Kita tahu kapasitas kami belum sebesar Mercedes-Benz. Jadi memang ini sedang growing. Memang kami dalam kondisi growing itu butuh produk, tipe, dan sales marketing yang segala macam. Makanya kami lagi butuh ke arah sana," kata Bayu di Jakarta.

Selain itu, pembatasan CKD juga dinilai sebagai salah satu penyebab penjualan BMW berada di bawah Mercedes-Benz.

"Iya CKD juga. Iya kita lihat memang berapa banyak kapasitas dengan kondisi yang ada. Berapa yang kita tawarkan ke market, hal itu sih memang yang saya lihat," ujarnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Jumlah Model Lebih Sedikit

Dari sisi permintaan, Bayu mengakui model yang ditawarkan Mercedes-Benz jauh lebih banyak dibandingkan BMW. "Kalau permintaan sendiri kita total kalau portofolio ada beberapa model yang kami enggak ada (dibandingkan Mercedes-Benz). Kaya GLS ada di Mercy, tapi di kami enggak ada. Nah baru tahun ini kami ada X7. Jadi kalau begitu (ada modelnya) kita bisa head to head," tutur Bayu.

Apabila mengejar dari sisi penjualan, BMW Indonesia mengaku bisa saja pihaknya menghadirkan kendaraan dengan harga lebih terjangkau. Namun hal itu enggan dilakukan sebagai wujud komitmen menjaga kualitas kendaraan.

"Jadi menurut saya kalau mau naik sebenarnya gampang, iya tinggal kita butuh kendaraan yang lebih murah lagi. Tapi komitmen BMW menjaga kualitas kan," ujar Bayu.

Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun lalu menunjukan penjualan ritel BMW berada di angka 2.360 unit. Jumlah itu tertinggal dari Mercedes-Benz yang berhasil menorehkan 3.859 unit.

Tidak hanya tahun lalu, penjualan BMW juga tertinggal pada 2017 dengan jumlah 2.800 unit, sementara Mercedes-Benz mencapai 3.386 unit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya