Liputan6.com, Dubai - Seorang ekspatriat Kristen, yang membuka sebuah masjid di Fujairah Ramadan tahun lalu, menjadi tuan rumah acara buka puasa gratis setiap hari untuk ratusan jamaah Muslim tahun ini.
Pengusaha India bernama Saji Cheriyan dijuluki sebagai duta besar perdamaian dan toleransi, ketika ia menghadiahi sebuah masjid kepada para pekerja Muslim. Mereka yang tinggal di sebuah kompleks akomodasi pekerja yang disewanya ke 53 perusahaan di Fujairah.
Baca Juga
Advertisement
Dibangun dengan biaya 1,3 juta dirham UEA atau sekitar Rp 5,1 miliar di kompleks Real Ville East Estate dari Al Hayl Industrial Estate, masjid bernama Mariam, Um Eissa (Mary, Bunda Yesus) dapat menampung 250 jemaah sekaligus. Ratusan orang lainnya masih bisa beribadah di halaman masjid yang saling bertautan dan dinaungi oleh pohon Mimba.
Namun demikian, Saji menjadi tuan rumah acara buka puasa Ramadan bagi sekitar 800 orang termasuk pekerja dan karyawan senior lainnya, dari berbagai perusahaan di pusat konvensi AC yang dia bangun di kompleks yang sama.
Bukan hanya itu. Saji, yang telah ikut berpuasa saat Ramadan selama 13 tahun, sekarang juga turut berbuka puasa bersama mereka.
“Masjid dibuka pada malam 17 Ramadan tahun lalu. Jadi, saya bisa menawarkan buka puasa untuk para jemaah hanya untuk hari-hari yang tersisa. Mulai tahun ini, saya akan melakukannya setiap hari," kata Sajil kepada Gulf News seperti dikutip Minggu (19/5/2019).
Makmur Usai Bangun Masjid
Saji mengatakan dirinya menjadi semakin makmur setelah membangun masjid.
"Saya mendapat lebih banyak bisnis setelah itu. Uang apa pun yang saya masukkan ke masjid telah kembali kepada saya. Bahkan sekarang, ketika saya menghabiskan uang untuk berbuka puasa, saya mendapatkannya kembali melalui pekerjaan baru."
Orang Keralite, yang akan berusia 50 tahun ini, mengatakan pengalamannya adalah contoh bagi orang-orang untuk percaya pada perkataan 'semakin Anda memberi dengan niat tulus, semakin banyak yang Anda terima.'
"Saya punya cukup uang untuk menjalani kehidupan yang layak. Tidak ada gunanya menyimpan saldo besar di rekening. Saya tidak akan membawa apa pun ketika mati. Kepuasan yang saya dapatkan dengan melakukan ini adalah sesuatu yang istimewa. Ini tak ternilai."
"Aku berhutang banyak pada tanah ini. Kita perlu menghargai mereka atas cara mereka menerima orang-orang dari berbagai negara dan agama. Banyak orang Arab mengundang saya untuk mengucapkan terima kasih. Orang-orang yang berbuka puasa di sini mengingat saya dan keluarga saya dalam doa-doa mereka,” papar Saji.
Advertisement
Dunia Butuh Orang Seperti Saji
Menu makanan berbuka puasa Ramadan yang disediakan Saji termasuk kurma, buah-buahan segar, makanan ringan, jus, air dan biryani.
"Saya telah membuat pengaturan untuk menawarkan berbagai jenis biryani sehingga mereka tidak bosan makan hidangan yang sama setiap berbuka puasa. Saya tahu apa artinya bagi seseorang yang menghasilkan 800-1000 dirham UEA (sekitar Rp 3,1 juta -Rp 3,9 juta)," imbuh Saji.
Abdul Qayum, seorang sopir bus Pakistan berusia 63 tahun, yang berbuka puasa di sana memuji upaya Saji.
"Dunia membutuhkan orang-orang seperti dia. Jika tidak ada orang seperti dia, dunia akan berakhir. Kami berdoa untuknya. Allah akan memberkatinya," ujar Qayum.
Vajas Abdul Wahid, asisten manajer India yang bekerja di sebuah perusahaan lokal mengatakan masjid dan buka puasa yang diselenggarakan oleh Saji bukan hanya bermanfaat bagi para pekerja di daerah itu.
"Ada lebih dari 50 karyawan yang tinggal di daerah ini. Karyawan senior dan buruh tinggal di akomodasi terpisah. Tapi, ketika kita datang ke sini, kita semua sama. Kami berdoa dan berbuka bersama."