Jakarta - Kericuhan di tribun stadion sempat terjadi saat laga pembuka Liga 1 2019 antara PSS Sleman dan Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2019). Melihat hal tersebut, CEO Persija Ferry Paulus pun mewanti-wanti The Jakmania agar tidak melakukan tindakan yang sama saat memberikan dukungan kepada Macan Kemayoran.
"Menurut saya, bukan lagi jamannya memberikan dukungan tapi seperti itu. Bangsa ini butuh ketenangan, bangsa ini butuh anak-anak muda, terutama kalau bicara soal sepak bola, butuh suporter-suporter yang jenius, butuh juga suporter yang militan tapi juga tidak ricuh," ujar Ferry.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan kreativitas, dengan segala macam bentuk, dukungan bisa diberikan kepada tim. Saya lihat The Jakmania sangat baik, mereka sudah tidak menyanyikan lagu dengan ujaran kebencian. Mereka saat ini tidak mudah terprovokasi karena emosional sesaat."
"Ini yang terus menjadi konsistensi dari The Jakmania. Saya pikir ke depannya, The Jakmania bisa jadi lokomotif untuk membangkitkan rivalitas yang baik, tapi selalu tetap solid dan santun," lanjutnya Ferry.
Sebuah kericuhan suporter sepak bola kerap tersulut dari aksi provokatif di media sosial (medsos). Untungnya, kata Ferry, akun resmi The Jakmania di Twitter selalu menyebarkan ajaran kebaikan dan dapat menjadi contoh yang baik bagi anggotanya.
"Kalau kami lihat di medsos The Jakmania, imbauannya baik, apalagi infokom-nya (informasi dan komunikasi) The Jakmania cukup kreatif ya. Itu media yang paling cepat dan tepat untuk mengimbau dan menjadikan suporter, terutama The Jakmania, agar lebih baik," kata CEO Persija itu.
"Bahkan sampai dengan saat ini manajemen dan suporter saling berkoordinasi, apalagi ketua umum The Jakmania rajin bermain ke kantor Persija. Kami juga sering diundang berkunjung ke sana, dan dalam waktu dekat akan ada kantor yang baru untuk The Jakmania," ujar Ferry.
Sumber: Bola.com
Saksikan video pilihan di bawah ini