Liputan6.com, Jakarta Dalam interaksi sehari-hari, terkadang anak-anak berkonflik dengan teman-temannya. Konflik antaranak itu kerap kali memicu konflik antarorangtua. Menyikapi hal tersebut, orangtua perlu bijak memutuskan kapan perlu membela anak. Pembelaan ini tentu akan berdampak bagi perkembangan psikologis anak. Berikut pengalaman Mommy Irna Dini A dari Babyologist.
Beberapa waktu lalu, Khaulah sedang bermain diluar rumah menggunakan mobil-mobilannya yang berwarna pink.
Advertisement
Salah satu temannya menghampiri untuk mengajaknya bermain bersama, namun Khaulah tidak mau karena lebih ingin bermain sendiri bersama mobilnya. Beberapa menit kemudian, temannya menghampiri lagi dan mendorong khaulah yang berada diatas mobil sampai terkejut karena dorongannya cukup kencang. Saya pun terkejut karena takut hal barusan bisa menyebabkan anak saya terjatuh. Lalu temannya mencoba untuk mendorongnya lagi , tapi dengan cepat Khaulah langsung menarik tangan temannya itu dan dicakar hingga timbul bekas cakaran di tangannya.
Di sinilah biasanya timbul perkelahian antar ibu masing-masing, persoalan anak hingga berujung ke orangtuanya. Saya berusaha untuk tenang dan mengajarkan Khaulah untuk meminta maaf. Namun si ibu dari anak itu tidak terima hingga keluar perkataan seperti ini "Duuh gimana siih anak saya sampe terluka begini, kok galak sih!", pakai nada yang cukup kencang seolah membentak anak saya.
Dengan cepat saya pun balas perkataan ibu tadi, "Buu, saya tidak pernah mengajarkan anak saya untuk usil. Jadi jika barusan anak saya melukai anak ibu berarti anak saya telah melindungI dirinya sendiri. Saya sudah coba menyuruh anak saya meminta maaf, namun apakah ibu sadar bahwa yang anak ibu lakukan sebelumnya juga dapat mencelakai anak saya?"
Ibu itu pun pergi dengan rasa malu.
So moms, kita harus tahu kapan si Kecil harus dibela. Agar si Kecil tahu apa yang dilakukannya salah atau benar. Karena biasanya ketika si Kecil di posisi tadi, si ibu hanya bisa memarahinya tanpa tahu apa penyebabnya dan membiarkan si ibu tadi memarahinya juga. Tetap ajarkan bahwa caranya mencakar tadi adalah sebuah kesalahan dan tidak boleh diulangi, cukup dengan memberitahu temannya kalau tidak suka didorong seperti tadi.
Jadi mulai sekarang coba peka sama urusan anak yuk moms !
Semoga bermanfaat.