Liputan6.com, New York - Ramadan adalah bulan puasa, refleksi spiritual, dan meningkatkan silaturahmi dengan teman, keluarga, dan komunitas.
Waktu malam selama bulan Ramadan sangat meriah. Orang-orang Muslim datang bersama untuk berbagi makanan dalam jumlah besar dengan teman dan keluarga.
Baca Juga
Advertisement
Secara tradisional, puasa Ramadan dimulai dengan sarapan dini hari atau "sahur" saat sebelum fajar, dan dibatalkan dengan makan yang disebut "iftar" atatu "buka puasa" saat matahari terbenam.
Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) telah mengeluarkan rekomendasi agar tetap sehat selama bulan Ramadan.
WHO memperingatkan bahwa makan berlebihan saat berbuka puasa dan sahur dapat meningkatkan berat badan. Dengan mengikuti rekomendasi yang disarankan, bulan Ramadan dapat memiliki manfaat kesehatan seperti penurunan berat badan dan penurunan tekanan darah.
Berikut saran dari WHO, seperti dikutip dari Morocco World News, Senin (20/5/2019).
1. Mencukupi Cairan Tubuh
WHO merekomendasikan untuk minum setidaknya 10 gelas air di malam hari, untuk menggantikan cairan yang hilang di siang hari.
Makan buah dan sayuran dengan kadar air yang tinggi juga bermanfaat, seperti semangka atau salad campur dengan tomat dan mentimun. Sup juga bisa membantu mengganti cairan.
Advertisement
2. Hindari Kafein dan Minuman Soda
WHO mengingatkan mereka yang berpuasa Ramadan untuk menghindari minum minuman berkafein seperti teh, kopi, dan soda.
Hal itu penting karena kafein bersifat diuretik dan dapat mempercepat dehidrasi. Minuman bersoda apa pun yang dikonsumsi akan menambah kalori dalam makanan.
3. Mencukupi Asupan Serat
WHO menyarankan untuk berbuka puasa dengan tiga kurma adalah praktik tradisional yang sehat, karena kurma adalah sumber serat yang sangat baik.
Advertisement
4. Usahakan Sahur dengan Makanan Ekstra Sehat
Sahur yang sehat harus ringan, dan terdiri dari sayuran, roti gandum, produk susu berprotein tinggi seperti susu, lben atau keju tawar, telur, tahina, dan alpukat --atau makanan lain dengan kandungan gizi dan manfaat setara.
WHO secara khusus merekomendasikan untuk menghindari makanan yang digoreng dan bergula, dan semua kue kering, karena mengandung lemak, margarin atau mentega.