Tradisi Unik Bali di Hotel Berbintang

Tradisi itu akan disajikan kepada tamu yang menginap.

oleh Dewi Divianta diperbarui 20 Mei 2019, 07:00 WIB
Kyriad Royal Hotel

Liputan6.com, Denpasar Beragam cara dilakukan hotel di Bali untuk menggaet turis mancanegara. Salah satunya adalah menawarkan tradisi yang menjadi kebiasaan orang Bali untuk dapat dinikmati. Salah satunya seperti ditawarkan oleh Kyriad Royal Hotel yang terletak di kawasan Seminyak, Kuta.

Salah satu strategi yang ditawarkan mereka agar turis mau menginap adalah merasakan tradisi megibung. Megibung adalah tradisi masyarakat Bali yang dikembangkan oleh warga di Kabupaten Karangasem. Megibung merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah.

Tradisi ini bukan sekadar makan bersama. Ada aturan main untuk tradisi ini. Salah satunya adalah, makanan yang kita ambil menggunakan tangan tak boleh jatuh ke dalam wadah yang biasanya menggunakan tampah. Selain itu, meski kita sudah kenyang, tak boleh meninggalkan tempat duduk sepanjang teman kita masih makan.

Biasanya, megibung terdiri dari lima sampai enam orang. Semua makan menggunakan tangan. Tradisi ini bermula ketika zaman peperangan di Bali. Untuk mempercepat proses makan dan menghitung jumlah pasukan, tradisi ini dijalankan. Selain itu juga untuk mempererat tali persaudaraan.

Untuk melestarikan tradisi itu sekaligus memmberikan pengalaman baru bagi turis, megibung ditawarkan kepada yang mereka menginap di Kyriad Royal Hotel.

"Konsep megibung ini kami tawarkan kepada tamu keluarga. Tentu selain sebagai bagian melestarikan tradisi budaya Bali, juga untuk memberikan pengalaman kepada mereka yang menginap di sini," kata General Manager Kyriad Royal Hotel Seminyak, Bali, I Gusti Ngurah Arya Wirawan, Sabtu (18/5/2019).

Pada acara soft opening Kyriad Royal Hotel itu ia melanjutkan, selain megibung, tradisi ngelawar juga akan menjadi atraksi yang ditawarkan kepada tamu yang menginap. Ngelawar merupakan tradisi memasak masakan Bali saban kali hari raya Galungan atau Kuningan. "Ya betul, selain megibung kami juga menawarkan ngelawar kepada tamu yang menginap di sini," ujarnya.

Ia menjelaskan, Kyriad Royal Hotel merupakan hotel bintang tiga yang memiliki 98 kamar. Ada lima kategori yakni superior room, deluxe room, executive room, suite room dan family room. "Rate yang kami tawarkan termurah Rp450 ribu dan paling mahal Rp1,7 juta," katanya.

 


Bidik Pasar Eropa

General Manager Kyriad Royal Hotel Seminyak, Bali, I Gusti Ngurah Arya Wirawan (tengah), Director of Operation Kyriad Hotel Indonesia, Mugi Harjo (kiri) dan ivestor Kyriad Royal Hotel, Liong Hengky (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Director of Operation Kyriad Hotel Indonesia, Mugi Harjo menjelaskan, sejak dikembangkan pada tahun 2014, saat ini Kyriad Hotel Indonesia telah memiliki 11 unit yang tersebar di Indonesia. "Hingga pertengahan tahun 2019, Kyriad Hotel Indonesia berencana membuka lima hotel di beberapa titik dit Indonesia. Hari ini dengan bangga kami sampaikan jika Kyriad Royal Hotel Seminyak, Bali resmi beroperasi," ujarnya.

Soal target pasar, Mugi menjelaskan selain China ia juga menyasar pasar Eropa. "Terutama juga Eropa Timur yang tengah berkembang. Kami cukup optimistis karena kami terkoneksi dengan 1.700 travel agent di seluruh dunia," tutur Mugi.

Sebelum diakuisisi, Kyriad Royal Hotel bernama Steenkool Hotel. Liong Hengky sebagai investor mengaku tertarik mengakuisisi karena bisnis hotel masih cukup menjanjikan. "Ini bisnis pertama saya di bidang perhotelan. Saya menilai bisnis perhotelan masih amat menjanjikan," paparnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya