Liputan6.com, Yogyakarta - Mudik ke Yogyakarta? Hati-hati, banyak titik yang berpotensi menjadi pasar kaget menjelang dan usai lebaran. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta sendiri sudah memetakan beberapa titik yang berpotensi berubah menjadi lapak pedagang kaki lima.
"Beberapa titik yang menjadi tujuan wisata pasti berpotensi muncul pedagang kaki lima (PKL) liar, seperti di kawasan Malioboro, GL Zoo, dan juga seputaran Keraton Yogyakarta," kata Pelaksana Tugas Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto dikutip Antara, Senin (20/5/2019).
Advertisement
Menurut dia, kemunculan PKL liar di tempat-tempat wisata tersebut diperkirakan sudah mulai terjadi pada pekan keempat Ramadan hingga satu pekan usai Lebaran.
PKL liar tersebut, lanjut Agus, biasanya menempati trotoar di sekitar lokasi wisata atau di tepi jalan sehingga menganggu akses lalu lintas atau akses bagi pejalan kaki.
"Ini yang perlu ditertibkan. Kami lakukan patroli secara rutin, namun kami akan mengutamakan upaya preventif, pembinaan, dan penegakan nonyustisi. Harapannya, mereka memahami bahwa mereka harus berjualan dengan tertib," katanya.
Agus menyebut, PKL yang nantinya meramaikan tempat-tempat wisata saat libur Lebaran diperkirakan tidak hanya berasal dari warga Kota Yogyakarta saja tetapi justru banyak warga dari luar Kota Yogyakarta yang memanfaatkan momentum libur Lebaran.
Selain di tempat wisata, PKL dadakan tersebut juga akan menjamur di sejumlah hotel. "Untuk hal ini, kami akan berkoordinasi dengan pengelola hotel. PKL diminta tidak berjualan di trotoar tetapi bisa masuk ke lokasi parkir hotel. Biasanya mereka tidak berjualan terlalu lama di satu lokasi karena berpindah-pindah hotel," katanya.
Sedangkan untuk PKL makanan di kawasan Malioboro, Agus memastikan, akan melakukan pemantauan agar pedagang tidak menaikkan harga makanan secara tidak wajar sehingga memberatkan konsumen.
"Kami akan bersikap tegas. Jika ada PKL yang menaikkan harga makanan secara tidak wajar, maka akan diberi sanksi, seperti tidak boleh buka selama beberapa waktu tertentu. Sanksi serupa pernah diterapkan tahun lalu," katanya.
Pada tahun lalu, lokasi yang kerap dimanfaatkan PKL liar untuk berjualan berada di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, yaitu di depan Benteng Vredeburg Yogyakarta. Lokasi tersebut masuk dalam lokasi larangan untuk PKL.
Di lokasi tersebut, PKL menjajakan barang dangan cara menggelar di pedestrian. Barang yang dijual di antaranya aneka souvenir seperti kaus.
"Sedangkan untuk Gugus Ramadan, hingga saat ini belum menemukan pelaku hiburan malam yang melanggar jam buka atau operasional," katanya.
Simak juga video pilihan berikut ini: