Langkah Antisipasi Pemerintah Atur Kepadatan Lalu Lintas Sistem Satu Arah di Tol

Brebes Barat menjadi titik terakhir penerapan satu arah (one way) menjadi dua arah sampai ke arah Semarang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Mei 2019, 11:45 WIB
Kendaraan pemudik saat melintasi jalan tol Pejagan-Pemalang, Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, strategi pengaturan lalu lintas telah disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan di titik akhir pemberlakuan sistem satu arah (one way), yakni Jalan Tol Brebes Barat Km 263.

"Jadi nanti Brebes Barat menjadi titik terakhir penerapan satu arah (one way) menjadi dua arah sampai ke arah Semarang. Ini menjadi titik pertemuan antara kendaraan dari arah Jakarta dan dari arah timur. Kami bersama Kepolisian dan Jasa Marga telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kepadatan," jelas dia melalui keterangan tertulis, Senin (20/5/2019).

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani memprediksi, jumlah kendaraan yang akan menuju ke arah Jawa Tengah akan semakin berkurang lantaran banyak yang sudah keluar dari GT Ciperna kilometer 205, GT Pejagan kilometer 248 dan beberapa gerbang tol lainnya yang berada sebelum GT Brebes Barat.

Sehingga jumlah kendaraan yang akan keluar dari GT Brebes Barat diperkirakan akan sudah jauh berkurang. Namun begitu, PT Jasa Marga disebutnya akan tetap mengatur arus agar tidak terjadi kekacauan pada titik pertemuan kendaraan dari arah barat dan timur.

"Perkiraan jumlah kendaraan sebanyak 150 ribu di Cikarut, di Cikampek sudah 75 ribu atau 80 ribu kendaraan paling banyak. Kemudian Palimanan Kanci lebih banyak lagi yang keluar terutama di Ciperna. Kemudian lanjut Palimanan Kanci, Kanci Pejagan, berakhir di Brebes Barat. Di sini akan tetap diatur sedemikian rupa sehingga tidak padat," paparnya.

Salah satu peraturan yang diterapkan agar tidak terjadi kepadatan pada titik Brebes Barat yakni dengan mengatur jalur khusus untuk kendaraan besar dan kecil mulai dari ruas tol Cikarang Utama.

Untuk kendaraan besar, pengendara harus melalui jalur A (arah ke Timur Jawa) ,sedangkan untuk pengendara dengan kendaraan kecil dapat melalui kedua jalur baik jalur A dan jalur B (arah ke Jakarta).

"Kami sudah membahas bersama dengan Kapolres dan pengelola Pejagan Pemalang Toll Road, dan bahkan sudah dilakukan simulasi. Jadi diharapkan tidak akan terjadi kekacauan karena penumpukan disana, dengan catatan mulai dari Cikarang Utama kendaraan besar harus di jalur A saja, tidak boleh ambil jalur B. Sementara kendaraan kecil boleh di jalur A dan B," jelas Desi.

 


Pemudik yang Mendominasi

Sejumlah mobil mengantre untuk melintasi gerbang Tol Brebes Barat saat mudik natal (23/12). (Liputan6.com/ Gabriel Abdi Susanto)

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan bahwa untuk arus mudik lebaran tahun ini ke arah Jawa Tengah akan banyak didominasi oleh pemudik yang menuju ke arah Semarang, Kartasura, dan Tegal.

"Hasil survei kemarin di Jateng itu paling banyak keluar ke arah Semarang, yang kedua ke Kartasura, dan ketiga Tegal. Itu paling banyak," ujar Budi Setiyadi.

Dia juga mengimbau agar para pemudik yang akan menuju Kabupaten Banyumas, Cilacap, Wonosobo, Banjarnegara, serta Temanggung menggunakan alternatif lain selain keluar dari Pintu Tol Pejagan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan pada GT Pejagan.

"Saya ingin menyampaikan, sebetulnya banyak masyarakat yang turun di Pejagan itu kan banyak masyarakat dari Kab. Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung sebagian besar disitu. Sekarang sudah ada begitu banyak pintu tol, bisa melalui Brebes Barat, Brebes Timur, Adiwerna kemudian Gandulan juga bisa. Kita harapkan masyarakat supaya bisa memilih jalan keluarnya jangan tertumpu semua ke Pejagan," tuturnya.


Menhub: Akses Pintu Keluar Tol Disiapkan di Sepanjang Jalur Satu Arah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, pengguna tol tetap bisa keluar di pintu-pintu keluar terdekat saat arus mudik Lebaran nanti. Seperti diketahui, Tol Trans Jawa mulai dari Km 29 di Cikarang hingga Km 263 di Brebes akan diterapkan sistem satu arah atau one way pada 30 Mei-2 Juni 2019.

"Tadi kita bahas tentang detail rencana memberlakukan satu arus, satu hal yang penting bahwa dengan diberlakukannya satu arus, tidak berarti hanya bisa keluar di Cirebon semua," ujar dia saat meninjau progress penutupan Gerbang Tol Cikarang Utama, Minggu (19/5/2019).

Sebagai contoh, ia mengatakan, pengguna tol yang hendak menuju Majalengka, Palimanan dan Indramayu bisa keluar di Gerbang Tol Plumbon. Kemudian bagi yang mau ke arah Tasikmalaya, Kuningan, Ciamis, Banjar, bisa keluar di Gerbang Tol Ciperna Utama.

Adapun sistem satu arah ini juga akan kembali diberlakukan pada saat arus balik Lebaran. Tepatnya di ruas Tol Palimanan Km 189 sampai Tol Cikarang Km 29 pada 8-10 Juni 2019.

Lebih lanjut, Menhub memperkirakan, jumlah kendaraan pada saat musim mudik Lebaran tahun ini akan mencapai 150 ribu unit.

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 55 persen kendaraan diprediksi akan melalui jalur utara ke arah Cirebon atau Semarang. Sedangkan 45 persen sisanya menuju arah selatan seperti Bandung dan Tol Purbaleunyi," sambungnya. 

Menhub pun mengimbau agar pemudik berkendara di bawah 100 km per jam di Tol Trans Jawa. Ini mengingat bertambahnya volume kendaraan di tol, sehingga membatasi kecepatan dapat berkontribusi untuk keselamatan bersama.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya