Kyai Tubagus Muhammad Tamyiz mengaji dengan Al Quran mini bertinta emas saat mengajar para santri memaknai Kitab Kuning' di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Zenin, (20/5/2019). Al Quran mini ini berukuran 10 mm x 10 mm. (merdeka.com/Arie Basuki)
Kaca pembesar melihat Al Quran mini di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (20/5/2019). Al-Quran mini dengan ukuran 10 mm x 10 mm tersebut seluruh aksaranya ditulis tangan menggunakan tinta emas serta ditulis di atas lembaran kulit kayu. (merdeka.com/Arie Basuki)
Kyai Tubagus Muhammad Tamyiz mengaji dengan Al Quran mini bertinta emas saat mengajar para santri memaknai Kitab Kuning' di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (20/5/2019). Al Quran mini ini berukuran 10 mm x 10 mm. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri mengaji Kitab Kuning di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (20/5/2019). Al Quran mini di pasentren ini merupakan barang bersejarah peninggalan Pangeran Wijaya Kusuma salah satu pahlawan yang berjuang pada zaman kolonial Belanda. (merdeka.com/Arie Basuki)
Guru mengajari santri mengaji di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (20/5/2019). Al Quran mini di pasentren ini merupakan barang bersejarah peninggalan Pangeran Wijaya Kusuma salah satu pahlawan yang berjuang pada zaman kolonial Belanda. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri mengaji Kitab Kuning di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (20/5/2019). Al Quran mini di pasentren ini merupakan barang bersejarah peninggalan Pangeran Wijaya Kusuma salah satu pahlawan yang berjuang pada zaman kolonial Belanda. (merdeka.com/Arie Basuki)