Jelang Mudik Lebaran, TNI Polri Perketat Jaga Pelabuhan Bakauheni

Pengetatan penjagaan serta razia di kawasan Pelabuhan Bakauheni dan sekitarnya merupakan bagian dari kegiatan cipta kondisi jelang Operasi Ketupat Krakatau 2019.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 22 Mei 2019, 18:00 WIB
Pemudik bermotor bersiap masuk ke dalam kapal penyeberangan di Dermaga 6 Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (22/6). Dini hari, ribuan pemudik bermotor antri menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandar Lampung - Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dengan bantuan personel TNI mulai memperketat penjagaan di perempatan jalan hingga pintu masuk dan keluar Pelabuhan Bakauheni, pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.

"Ini perintah Kapolda Lampung. Polri dan TNI mulai memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk dan keluar di Bakauheni," ujar Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Zahwani Pandra Arsyad di Bandar Lampung, seperti dilansir Antara, Senin, 20 Mei 2019.

Ia menjelaskan, pengetatan penjagaan serta razia di kawasan Pelabuhan Bakauheni dan sekitarnya merupakan bagian dari kegiatan cipta kondisi jelang Operasi Ketupat Krakatau 2019 yang akan berlangsung mulai 29 Mei 2019.

Menurut Zahwani, operasi pengamanan tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama masa mudik Lebaran.

"Sekarang sudah mulai banyak para pemudik yang menyiapkan diri untuk mudik melalui jalur darat dan melewati Pelabuhan Bakauheni," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cegah Tindak Kejahatan

Sejumlah pemudik menanti waktu keberangkatan kapal di dermaga 6 Pelabuhan Penyebrangan Merak-Bakauheni, Banten, Rabu (21/6). Hingga H-4 lebaran 2017, belum terlihat penumpukan penumpang maupun kendaraan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Zahwani memaparkan, peningkatan pengamanan di pintu masuk dan keluar Pelabuhan Bakauheni juga dilakukan guna mencegah tindak kejahatan.

"Barang kali nanti ada mobil hasil curian yang akan dibawa melalui pelabuhan, kan kita antisipasi dari situ dan itu gunanya pengetatan keamanan. Kemudian mencegah juga adanya terduga terorisme yang keluar masuk Pulau Sumatera," pungkas Zahwani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya