Pesan Miliarder: Jangan Bekerja Demi Uang, Anda Tak Akan Bahagia

Miliarder Tim Cook mengatakan jika bekerja karena uang maka seseorang tidak akan pernah merasakan bahagia.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 21 Mei 2019, 08:00 WIB
Tim Cook, CEO Apple saat berkunjung ke Apple Store 3 November 2017 di Palo Alto, California. (Doc: Gettyimage)

Liputan6.com, New York - Miliarder dan CEO Apple Tim Cook memberikan beberapa saran bagi para anak muda agar tidak terobsesi hanya kepada uang saja.

"Saran saya kepada Anda semua, jangan bekerja demi uang karena ini akan membuat uang itu cepat habis hingga Anda tidak pernah merasa cukup dan tidak bahagia," ujarnya seperti dikutip dari laman CNBC.

Tim Cook berpendapat, seseorang harus bisa mencari sesuatu yang membuat mereka begitu bersemangat. Jika tidak berhasil menemukan hal itu, maka orang tersebut tidak dapat bahagia seumur hidupnya.

Untuk itu, miliarder ini menyarankan agar pemuda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

Karena dengan begitu mereka tidak akan berat menjalaninya meskipun tugas yang sedang ia kerjakan memang sungguh sulit.

Ternyata saran ini, sudah terlebih Cook terapkan dan hasilnya sungguh luar biasa. Ia mendapatkan gaji yang begitu baik dengan mengerjakan hal yang ia sukai.

Namun ternyata ada beberapa miliarder dunia yang menentang hal ini. Diantaranya, Warren Buffett dan Bill Gates. Mereka berdua berpendapat jika kesuksesan dapat diraih berkat tingkat penasarannya yang begitu tinggi dan hasrat ingin meraihnya.


Miliarder Warren Buffett Sebut Uang Bukan Sumber Kebahagiaan

CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffet tidak memiliki smartphone.

Sebagai orang terkaya keempat di dunia, tentunya membuat banyak orang mengira jika uang banyak yang dimiliki Warren Buffett adalah sumber utama kebahagiaannya.

Namun, hal ini dibantah miliarder dengan total kekayaan bersih mencapai USD 90,1 miliar tersebut. Baginya kesuksesan keuangannya bukan jadi akar kebahagiannya.

Menurut dia, kebahagiaan baginya yaitu saat ia begitu menikmati pekerjaannya dan bekerja dengan orang-orang yang dicintainya.

"Saya tidak bisa membeli waktu, saya juga tidak bisa membeli cinta tetapi saya bisa melakukan hal lain dengan uang, cukup banyak. Dan mengapa saya tetap dapat bangun setiap hari dan melompat dari tempat tidur di usia 88 tahun saat ini? Itu karena saya mencintai apa yang saya lakukan dan mencintai orang-orang yang melakukannya dengan saya, " ujar Buffett, seperti dilansir pada laman CNBC, Selasa  (7/5/2019).

Buffett mencontohkan kebahagiaan lainnya yang dirasakannya yaitu ketika berpergian untuk melakukan hal-hal mengasyikan seperti menonton pertandingan bisbol bersama dengan 25 karyawan di Berkshire. Hal inilah salah satunya membuat Buffett begitu bahagia dan seperti berlibur setiap harinya.

Sebelumnya, Buffett mengungkapkan jika uang sebanyak USD 1 juta atau Rp 14,3 miliar (Kurs USD 1 = Rp 14.325) tidak akan membuat seseorang bahagia. Karena uang hanya memberikan kebahagiaan yang semu baginya.

Baginya, rumahnya di Berkshire Hathaway merupakan istana kebahagiaan karena ia dapat bersenang-senang bersama keluarganya di rumah itu hingga Buffett meninjak usia 88 tahun.


Eric Yuan Berhasil Jadi Miliarder Berkat Pidato Bill Gates

Eric Yuan Berhasil Jadi Miliarder Berkat Pidato Bill Gates

CEO Zoom, Eric Yuan sebelum menjadi seorang miliarder yang mampu memiliki perusahaan software yang memiliki nilai seharga USD 16 miliar ini dulunya merupakan orang biasa.

Dilansir dari laman CNBC, Yuan dapat menjadi sukses seperti ini berkat mendengar pidato CEO Microsoft Bill Gates mengenai prospek Internet. Saat itu, ia masih berusia 20 tahun dan tengah bekerja di Jepang selama beberapa bulan. Sementara Bill Gates masih berusia sekitar 30 tahun saat memberikan pidato tersebut.

Setelah mendengarkan pidato Bill Gates, Yuan menyadari jika internet juga dapat menjadi masa depan yang baik bagi dirinya. Untuk itu, ia memutuskan pindah dari China ke AS untuk memulai perjalanan kariernya dalam industri teknologi.

Meskipun visa pertama Yuan sempat ditolak oleh AS, namun ini tidak membuatnya putus asa. Ia selalu mencoba selama dua tahun hingga akhirnya visa miliknya dapat lolos dipercobaan ke-sembilan kalinya.

Pada 1997, pria yang saat ini berusia 49 tahun berhasil tiba di AS. Mulanya, ia sama sekali tidak dapat berbahasa Inggris, namun ia tahu bagaimana cara menulis kode komputer hingga mendapatkan pekerjaan dari WebEx. Yuan menjadi salah satu dari ratusan karyawan yang dijual ke Cisco satu dekade kemudian.


Perjalanan Yuan jadi Miliarder

Eric Yuan Berhasil Jadi Miliarder Berkat Pidato Bill Gates

Berkat kemampuannya, Yuan berhasil menjadi wakil presiden Cisco dalam bidang teknik. Namun, Yuan memilih meninggalkan perusahaan ini pada 2011 untuk mendirikan perusahaannya sendiri, Zoom.

Delapan tahun yang lalu saat Yuan telah berhasil mendirikan perusahaan ini, ia hanya bisa melamun karena tak menyangka idenya telah dapat membuatnya berhasil.

Saat ini, Zoom telah memiliki pegawai hingga 1.300 orang di seluruh dunia dan keuntungan yang didapatkan perusahaan ini juga meningkat menjadi lebih dari USD 330 juta pada tahun lalu. Tidak hanya itu saja, berkat melakukan IPO saham perusahaan ini naik 80 persen.

Yuan juga memiliki 22 persen saham dalam perusahaan ini. Berdasarkan data perusahaan, nilai saham Yuan mencapai lebih dari USD 3,5 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya