Liputan6.com, Jakarta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan mampu menghimpun zakat umat sekitar Rp 3,5 triliun pada Ramadhan 2019.
"Kalau Ramadan tahun lalu sekitar Rp 2,5 triliun, dan selama tahun berjalan di 2019 kami rencanakan sekitar Rp 10 triliun. Pada 2018 terhimpun Rp 8,1 triliun," kata Direktur Utama Baznas M Arifin Purwakananta di Jakarta, Minggu 19 Mei 2019.
Advertisement
Untuk merealisasikan target tersebut, Baznas terus berinovasi memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat wajib berzakat.
"Kini lebih mudah, tidak harus mengantarkan uang tunai ke kantor Baznas, cukup transfer lewat rekening saja," kata dia.
Atau juga bisa menggunakan layanan perusahaan finansial teknologi (fintech) dalam menyalurkan zakat. Cara ini tentunya menurut Arifin, lebih mudah lagi dibandingkan dengan metode penyerahan zakat secara tunai atau transfer lewat bank.
"Kita bekerja sama dengan toko online sepeti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak, juga penyedia layanan uang elektronik seperti Gopay dan Ovo, jadi bisa pilih yang mana suka," kata dia seperti dikutip Antara.
Bahkan pengumpulan zakat lewat layanan toko online ini diperkirakan akan tumbuh signifikan pada 2020, dengan angka sekitar 20-30 persen dari total yang dihimpun oleh Baznas.
"Proyeksinya karena masyarakat semakin mudah menyalurkan, sehingga kesadaran berzakat semakin baik dan yang kedua yakni pertumbuhan muzaki baru dari kalangan milenial, karena mereka yang akrab dengan fintech," ujarnya.